Jumat, 01 Februari 2013

Menangis Karena Allah





Menangis Karena Allah
Pernahkah kita berpikir atau bertanya pada diri kita sendiri, mengapa hati kita cenderung tertarik dengan dosa-dosa dan   menjauh dari pahala?
Mengapa ketika banyak peringatan yang datang, tidak membuat kita atau hati ini jera berbuat nista? Mengapa hati ini selalu bosan bahkan benci dengan hal-hal yang dicintai oleh Sang Khaliq, Allah سبحانه وتعلى?
Mengapa hati ini senang sekali terbuai dengan kemewahan dunia yang fana dan melupakan kemewahan kampung akhirat yang kekal?Mengapa hati ini membuat mata menjadi sangat sulit melelehkan air mata?
serta menangis karena-Nya?
IDi manakah kelembutan hati ini untuk bertaqarrub kepada Allah
?
ILari kemanakah hati ini dari berzikir kepada Allah 
?
UApakah yang menyebabkan hati ini gersang dan keruh untuk selalu mengingat Sang Kekasih, Allah
Dan di manakah posisi kita dari orang-orang yang disebutkan oleh Allah سبحانه وتعلى dalam firman-Nya, 
"Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya, apabila Al Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud. Dan mereka berkata, "Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi". Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'." (QS. Al Isra': 107-109).
Ketika hati tidak lagi tersentuh oleh lantunan indah ayat-ayat suci Al Qur'an dan lebih cenderung mengonsumsi nyanyian-nyanyian cengeng dan berisi maksiat, maka saat itulah hati menjadi keras membatu dan tak dapat melelehkan air mata di kala mengingat dosa-dosa dan peringatan tentang neraka Allah سبحانه وتعلى. Dan di saat itu pulalah, shalat tak lagi terasa nikmat. Munajat tak lagi manis dan hanya jadi aktifitas harian kita sebagaimana aktifitas di kantor, sekolah, kampus, atau lapangan akitifitas lainnya.
Hal ini bisa menimpa siapa saja bila tidak teliti dalam pelaksanaan ibadah kepada Allah سبحانه وتعلى, entah itu pada masalah niat ataukah gerakan-gerakan dalam pelaksanaan tersebut. Namun yang paling pokok dalam masalah tersebut adalah pada masalah niat, yang mana isinya adalah keikhlasan yang melahirkan kelembutan hati lalu diiringi dengan tangisan karena Allah سبحانه وتعلى semata.
Apa Itu Kelembutan Hati?
Para ahli hadits telah menulis sejumlah karya mereka dengan menggunakan istilah atau lafal ar-riqqah, dan memberikan tempat atau bab khusus tentang hal tersebut dalam buku-buku mereka. Mereka menuliskannya dengan judul, "Kitabur Raqaaiq" atau "ar-Riqaaq". Dan tokoh mereka dalam hal ini adalah imam seluruh ahli hadits, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al Bukhari—rahimahullah.
Lafal ar-raqaaiq atau ar-riqaaq merupakan bentuk plural dari kata "raqiiqah". Hadits-hadits tertentu dikatakan ar-raqaaiq karena di dalam setiap hadits-hadits tersebut terdapat hal yang dapat membuat hati menjadi lembut.
Para ahli bahasa berkata, "Kata ar-riqqah bermakna ar-rahmah (kasih sayang), dan lawan katanya adalah al ghilzhah (kekerasan hati)."
Imam ar-Raghib al Ashfahani—rahimahullah—berkata, "Apabila sifat ar-riqqah (kelembutan) dipakai untuk perangai jiwa, maka kebalikannya adalah "al qaswah" (keras hati), seperti raqiiqul qalbi dan qaasil qalbi keduanya bermakna "berhati keras". (Lihat Fathul Bari juz 11 hal. 233).
Buah Kelembutan Hati
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْب
ُ
"Dan sesungguhnya, di dalam jasad itu terdapat segumpal daging, apabila ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya. Dan apabila ia rusak, maka rusak pulalah seluruh jasad itu. Ketahuilah, ia adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim).    
Hati yang terdidik di atas ketaatan kepada Sang Mahapengasih akan menjadikan pemiliknya bersifat lemah lembut dan sangat mudah menangis. Dan hal itu disebabkan karena permohonannya yang ikhlas kepada Rabb-nya agar memiliki sifat kelembutan hati untuk melelehkan air mata.
Karenanya, ketika alunan ayat-ayat suci Al Qur'an terlintas di pendengaran orang-orang shaleh, mereka lalu meresapinya hingga masuk ke dalam lubuk hati mereka. Maka pada saat itulah hati mereka bereaksi untuk melelehkan air mata. Walaupun yang mereka dengar hanya sepenggal ayat.
Maka di manakah kita dari orang-orang seperti mereka?
Mungkin kita pernah menangis, atau bahkan sering menangis. Tapi itu bukan karena Allah, mungkin karena kehilangan harta, sakit yang diderita, kerabat yang meninggal, atau bisa jadi untuk menarik perhatian manusia, dan sebagainya.
Memang, masalah tangis adalah persoalan yang sangat sulit dilakukan oleh orang-orang yang memiliki hati yang gersang, keruh, dan kotor.
ITerlebih lagi hati yang telah keras membatu dari peringatan Allah  berupa ancaman neraka. Sebagaimana firman Allah سبحانه وتعلى,
 ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi." (QS. Al Baqarah: 74).

Hal ini dapat dijumpai pada orang-orang yang hatinya sedang lalai dari pengawasan Allah سبحانه وتعلى.
Masalah ini tidak hanya menimpa orang-orang awam atau orang yang tidak kenal agama ini, tetapi juga bisa menimpa para aktifis dakwah, penuntut ilmu syar'i, bahkan ulama sekalipun, karena tidak mengamalkan ilmu mereka dengan baik. Beribadah hanya karena ingin dikatakan sebagai ahli ibadah, orang alim dan lain sebagainya.
Sebab-sebab Lembutnya Hati
1. Memelihara hati dari penyimpangan dan dosa
Dalam bahasa Arab, hati dinamakan dengan al qalbu, karena sifat dan keadaannya yang senantiasa berubah-ubah. Sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم ,
مَثَلُ الْقَلْبِ كَرِيشَةٍ بِأَرْضِ فَلاَةٍ تُُقَلِّبُهَا الرِّيحُ
"Perumpamaan hati seperti bulu-bulu di tengah tanah lapang yang dihembus angin (hingga beterbangan) (HR. Ibnu Majah, dan dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata, "Ketahuilah, sesungguhnya seorang hamba menempuh jalan menuju Allah سبحانه وتعلى dengan hati dan tekad bajanya, dan bukan dengan fisiknya. Hakekat takwa adalah takwanya hati, bukan takwanya anggota badan.
Sebab Allah سبحانه وتعلى berfirman, artinya: "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya." (QS. Al Hajj: 37). Sedangkan posisi takwa itu adalah di hati. Maka orang yang cerdik adalah orang yang menempuh perjalanan (menuju Allah) dengan bekal tekad yang benar, cita-cita yang tinggi serta membersihkan dan menjernihkan niatnya diikuti amal. Hal itu sangat jauh berbeda dengan perjalanan yang ditempuh oleh orang yang sama sekali tidak membekali dirinya dengan sifat-sifat tersebut meski dibarengi dengan jerih payah dan kerja keras. Melaju menuju Allah adalah tekad bulat, bertujuan yang benar serta keinginan yang membara.
2. Melepas hati dari jerat dunia Manusia senantiasa sibuk dengan kemewahan, hiruk-pikuk, dan permainan dunia. Padahal yang sibuk dengannya adalah hati. Bukan jasmani. Bukan pula segenap anggota badan. Meskipun yang langsung bereaksi dengannya adalah fisik dan anggota badan. Tapi, hatilah yang sebenarnya terjerat, yang senantiasa sibuk dengan kemewahan dunia dan mencintainya.    
Orang yang hatinya telah terjerat dan terpenjara oleh nikmatnya dunia, ia merasa seakan tidak diciptakan di dunia ini kecuali untuk menghimpun dan menguasainya. Tidaklah ia dilahirkan kecuali untuk meraih kenikmatannya, baik yang halal maupun yang haram. Sehingga hal itu melenakannya dari kewajiban-kewajibannya dan hak-hak orang lain.    
Adapun orang yang meletakkan dunia hanya di tangannya, maka berbahagialah orang yang berbuat demikian. Mereka adalah para pendahulu (salaf) umat ini. Di mana dunia justru dilapangkan kepada mereka dan dihimpunkan bagi mereka, tapi itu semua hanya berada sebatas di tangan mereka. Sebab itu, kehidupan mereka yang zuhud terhadap dunia patut diteladani.
Di antara mereka adalah Abdurrahman bin 'Auf Radhiyallahu Anhu, berikut ini adalah kisah teladan beliau:
Suatu ketika beliau sedang menghadapi hidangan untuk berbuka puasa, ia berkata, "Mush'ab bin 'Umair ketika terbunuh sedang ia lebih baik dariku tak didapati kain kafan yang cukup untuk membalut tubuhnya, kecuali selembar kain burdahnya. Jika ditutupkan di kepalanya, kedua kakinya nampak, dan jika yang ditutup adalah kakinya, maka kepalanya yang terlihat. Sedangkan aku telah dikaruniai dengan harta yang begitu luasnya", atau ia berkata, "Sedang aku diberi harta dunia yang begitu banyaknya, sehingga aku merasa khawatir, rezki sebanyak itu sengaja didahulukan oleh Allah untukku." Kemudian ia menangis sesenggukan, lalu meninggalkan makanan itu.Wallahul Haadi Ilaa Sabiilir Rasyaad, Abu Umair Adiningrat al Bahari (Al Fikrah)
Sumber: Kiat Melembutkan Hati dan Menangis karena Allah, oleh Abdul Karim bin Abdul Majid ad-Diwaan



Menangis… Beginilah Para Sahabat Menangis

Seorang ikhwah mengeluhkan, ada kehilangan yang ia rasakan antara beberapa tahun lalu ketika ia aktif di dakwah kampus dengan hari-hari ini dalam medan dakwah yang berbeda. Diantaranya adalah menangis. Ikhwah lain membenarkan. “Dulu, begitu mudah kita menangis ketika mabit, mendengar taujih, dan hampir di semua acara tarbawi lainnya,” katanya mengenang.
Entah mengapa, beberapa waktu terakhir ia susah mengeluarkan air dari mata yang sama. Dan ternyata bukan dua ikhwah itu saja yang mengalaminya.
Menangis, menangis karena Allah, menyesali dosa, takut neraka, mengadu padaNya akan beratnya beban, merisaukan nasib umat yang tengah diperjuangkan, atau bersedih atas kondisi kaum muslimin di kawasan, adalah bagian tazkiyah yang harusnya tetap bertahan dalam dakwah. Mungkin tidak terbayang bagi orang-orang yang keras hati, bahwa bulir-bulir bening itu akan membasahi pipi. Namun demikianlah, menangis telah dicontohkan Sang Nabi dan para sahabatnya, generasi terbaik umat ini.
“Takkan masuk neraka orang yang menangis karena Allah…” demikian Sabda Rasulullah yang diriwayatkan Tirmidzi.
Pada kesempatan lain, manusia mulia itu menyebutkan tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungannya. Dari riwayat Al-Bukhari dan Muslim kita mendapatkan kabar gembira. Bahwa salah satu dari tujuh golongan itu adalah “orang yang ingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya berlinang.”
Pada kesempatan berbeda, beliau juga mengabarkan keutamaan menangis yang sangat luar biasa. “Dua mata yang tak tersentuh api neraka,” sabda Sang Nabi yang direkam Tirmidzi, “mata yang menangis karena takut pada Allah dan mata yang berjaga di jalan Allah”
Rasulullah pernah meminta Ibnu Mas’ud membacakan Al-Qur’an. Ibnu Mas’ud kala itu membaca surat An-Nisa’. Ketika sampai pada ayat 41, Rasulullah menyuruhnya berhenti sambil berlinang air mata membasahi pipi.
Para sahabat adalah generasi yang banyak menangis. Para ahlus suffah rela hidup miskin asalkan bisa lebih dekat kepada Allah dan dapat menyimak hadits Nabi. Ketika turun ayat tertentu, hati mereka bergetar, air mata perlahan keluar. Seperti saat itu, turunlah surat An-Najm ayat 59-60. Nabi menangis, para sahabat ahlus suffah yang ada di sana juga menangis.
Umar bin Khatab membaca surat Yusuf. Ketika sampai di ayat 86, sahabat Nabi yang kekar, tegap dan ksatria itu menangis sejadi-jadinya. Tenggorokannya seperti tercekik. lalu Umar yang ditakuti syetan itu terjatuh dan demam.
Suatu hari Ibnu Umar membaca surat Al-Muthaffifin, ketika sampai di ayat 6, ia terhenti lama sekali karena tangisnya yang panjang tak kunjung reda
Selain menangis ketika mentadaburi Al-Qur’an, para sahabat juga mudah menangis ketika mengingat akhirat, alam barzah dan kematian.
Utsman bin Affan yang dermawan dan ahli sedekah, jika melewati kuburan menangis hingga janggutnya basah. “Kubur itu adalah gerbang akhirat,” katanya, “jika disiksa di sana disiska pula kita di neraka”
Abu Hurairah menangis di kala sakitnya. Ketika ditanya ia menjawab, “Bukan dunia yang kutangisi, tapi panjangnya perjalanan yang akan kuhadapi dan sedikitnya bekal yang kubawa ke akhirat nanti.”
Memuhasabahi dirinya, membuat para sahabat menangis. Mereka khawatir ada penyakit hati dalam dirinya, padahal mereka adalah orang-orang yang paling mulia.
Umar pernah mendapati Muadz bin Jabal menangis seorang diri. Ternyata Muadz menangis karena mentadaburi hadits tentang riya’ lalu ia khawatir penyakit itu hinggap di hatinya.
Salman al Farisi menangis menjelang wafatnya. Ia takut tak bisa memenuhi nasehat Nabi untuk zuhud dalam hidup ini. Padahal harta Salman saat itu hanyalah ember untuk mencuci dan mandi.
Tidak mendapati cita-cita akhiratnya tercapai juga membuat sahabat seperti Khalid bin Walid menangis. Air mata yang terus mengalir membuat Khalid tak bisa tidur menjelang wafatnya. “Aku ingin mati syahid,” kata panglima perang tak terkalahkan itu, “tapi kini aku akan mati di atas tempat tidur seperti matinya unta”
Bahkan, kekayaan ataupun kemenangan juga membuat sahabat menangis. Mereka khawatir jika kekayaan atau kemenangan itu justru menjadi sebab kecelakaan di masa yang akan datang; baik di dunia ini maupun di akhirat negeri abadi.
Abdurrahman bin Auf menangis karena kekayaannya. Ia justru iri dengan Mushab, dai muda yang dianggapnya lebih baik dari dirinya; Begitu miskinnya hingga kain kafan Mush’ab di hari syahidnya tak cukup menutup seluruh tubuhnya.
Ketika wilayah Islam bertambah, Abu Darda justru menangis Jubair yang bertanya dijawabnya: “Jika mereka ingkar hukum Allah, kelak akan dituai hasilnya”
Jika demikian halnya, bukankah terlalu banyak sebab bagi kita untuk bisa menangis. Namun mengapa? Kita berlindung kepada Allah dari hati yang mengeras dan kalbu yang tidak ikhlas.


Muhasabah
Menangis Karena Takut kepada Allah
Menangis Hanya Karena Allah
Sufyan berkata: “Menangis itu ada 10 macam, yakni 9 karena selain Allah dan satu karena Allah. Bila menangis karena Allah itu datang sekali dalam setahun, maka itu sudah terbilang banyak.” [Hilyatul Auliya' 7/11]
Anjuran Menangis Karena Allah
Qasamah bin Zuhair berkata, “Abu Musa pernah berkhotbah di kota Bashrah. Ia berkata, “Wahai manusia, menangislah. Jika kalian tidak bisa menangis, maka berusahalah untuk menangis. Karena penghuni Neraka akan menangis dengan mengeluarkan air mata sampai habis. Kemudian mereka akan menangis dengan mengeluarkan air mata darah. Bahkan seandainya di situ dilepaskan beberapa perahu, pastilah akan bisa berjalan.” [Hilyatul Auliya' 1/261]
Keutamaan Menangis Karena Allah
Ka’bul Ahbar berkata, “Sungguh, aku lebih suka menangis karena Allah, lalu air mataku mengalir diatas pipiku, daripada bersedekah dengan emas seberat timbanganku.” [Hilyatul Auliya' 5/366]
Buah Dari Menangis Karena Allah
Wuhaib bin Ward berkata, “Yahya bin Zakariya ‘alaihis salam memiliki dua garis dipipinya akibat menangis.” Kemudian ayahnya, Zakariya ‘alaihis salam berkata, “Sungguh, aku hanya meminta kepada Allahs eorang anak yang bisa menjadi penyejuk mataku.” Yahya ‘alaihis salam berkata, “Ayah, sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam memberitahuku bahwa diantara Surga dan Neraka ada sebuah gurun yang hanya bisa dilalui oleh orang yang rajin menangis.” [Hilyatul Auliya' 8/149]
Macam-Macam Tangisan
Yazid bin Maisaroh berkata, “Tangisan itu berasal dari tujuh hal: gembira, sedih, cemas, sakit,riya’, syukur, dan tangisan karena takut kepada Allah. Inilah tangisan yang tetesan air matanya bisa memadamkan api sebesat gunung.” [Hilyatul Auliya' 5/235]
Cara Mengundang Tangisan
Shalih al-Murri berkata, “Tangisan itu bisa diundang dengan cara memikirkan dosa, jika direspons positif oleh hati. Jika tidak, maka alihkan kepada kengerian dan kedahsyatan hari Kiamat, jika direspons positif. Jika tidak, maka tawarkanlah kepadanya untuk berguling-guling di antara nampan-nampan api (Neraka).” Kemudian ia pun menangis dan pingsan. Dan orang-orang pun berteriak histeris. [Hilyatul Auliya' 6/167]
Orang-Orang Shalih Terdahulu Yang Menangis Karena Takut Kepada Allah
1. Abdussalam (mantan budak Maslamah bin Abdul Malik) berkata, “Umar bin Abdul Aziz pernah menangis, lalu Fathimah ikut menangis. Namun mereka tidak tahu apa yang membuat mereka menangis. Ketika mereka selesai menangis, Fathimah bertanya, “Ya Amirul Mukminin, mengapa anda menangis?” Umar menjawab, “Fathimah, aku teringat hari dimana manusia dipisahkan dari hadapan Allah; satu kelompok di dalam Surga dan kelompok lainnya di dalam Neraka.” Kemudian ia berteriak dan pingsan. [Hilyatul Auliya' 5/269]
2. Apabila Umar bin Abdul Aziz mendengar pembicaraan tentang kematian, maka tubuhnya menggelepar seperti burung dan menangis sampai air matanya mengalir di jenggotnya.” [Hilyatul Auliya' 3/316]
3. Hani’ (mantan budak Utsman bin Affan) berkata, “Apabila Utsman bin Affan berdiri di atas kuburan, ia menangis hingga jenggotnya basa oleh air mata.” [Hilyatul Auliya' 1/61]
4. Malik bin Anas berkata, “Muhammad bin Munkadir adalah penghulu para pembaca. Hampir setiap kali ada orang yang bertanya kepadanya tentang hadits, ia selalu menangis.” [Hilyatul Auliya' 2/147]
5. Abu Ayyub al-A’raj berkata, “Sa’id bin Jubair selalu menangis di malang hari sampai rabun.” [Hilyatul Auliya' 4/272]
6. Sa’id bin Jubair berkata, “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih perhatian terhadap kemuliaan Baitullah ini daripada orang Bashrah. Pada suatu malam aku pernah melihat seorang wanita muda bergelayutan pada tirai Ka’bah. Ia memanjarkan doa, menangis dan menghiba sampai meninggal dunia.” [Hilyatul Auliya' 4/276]
7. Ali bin Abdillah berkata, Kami pernah bersama Yahya bin Sa’id al-Qaththan. Ketika ia keluar dari masjid, kami pun keluar bersamanya. Tatkala tiba di pintu rumahnya ia berdiri, dan kami pun berdiri. Lalu ia berkata kepada seorang pria, “Bacalah!” Pria itu pun membaca surat ad-Dukhan. Ketika ia mulai membaca aku melihat Yahya bin Sa’id berubah, hingga ketika sampai pada ayat,
“Sesungguhnya hari keputusan itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya.” [QS.ad Dukhan:40]
Tiba-tiba Yahya menjerit dan pingsan. Ia baru siuman setelah sekian lama. Kemudian kami menemuinya. Ternyata ia tengah tertidur di atas pembaringannya serayas membaca, “Sesungguhnya hari keputusan itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya.” [QS.ad Dukhan:40]. Maka keadaan itu terus berlangsung sampai ia meninggal dunia. [Hilyatul Auliya' 8/383]

Sumber: Disalin dari 1000 Hikmah Ulama Salaf, Bab.Menangis Karena Allah, Hal. 335 dst, Penerbit Elba. by : alqiyamah.wordpress.com
JALAN MENUJU MUHASABAH DIRI
Hasan al-Bashri Rahimahullah berkata, “Seorang mukmin itu pemimpin bagi dirinya sendiri. Ia mengintrospeksi dirinya karena Allah Ta’ala . Sesungguhnya hisab pada hari kiamat nanti akan ringan bagi mereka yang telah mengadakannya di dunia. Dan sebaliknya hisab akan berat bagi kaum yang menempuh urusan ini tanpa pernah berintrospeksi. Seorang mukmin itu bisa saja dikejutkan oleh sesuatu dan ia takjub kepadanya. Lalu berkatalah ia, ‘Demi Allah, aku benar-benar menginginkanmu. Begitupun kamu adalah bagian dari kebutuhanku. Tetapi, allah tidak memberi alasan bagiku untuk mencapaimu. Duhai, ada jurang diantara kau dan aku!’ Maka sesuatu itu pun lenyap dari hadapannya. Kemudian si mukmin akan kembali kepada dirinya dan berkata, ‘aku tidak menginginkan hal ini! Apa peduliku dengan semua ini! Demi Allah aku tidak akan mengulanginya selama-lamanya!’ Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang ditopang oleh Al-Qur’an. Al-Qur’an menghalangi kehancurannya. Seorang mukmin adalah tawanan di dunia yang berusaha membebaskan diri (menuju negerinya: akhirat). Dia tidak merasa aman sampai berjumpa dengan Allah. Dia tahu bahwa pendengaran, penglihatan, lisan, dan anggota badan, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban.”Malik bin Dinar bertutur,”Semoga Allah merahmati seseorang yang berkata kepada diri (nafsu)nya, ‘Bukankah kamu pelaku ini? Bukankah kamu pelaku itu?’ Lalu ia mencelanya dan mengalahkannya. Kemudian dia memulazamahkan dirinya kepada kitab Allah, sehingga menjadi pemimpinnya.”
Adalah benar bagi setiap orang yang beriman kepada Allah subhanahu wa taala dan hari akhir untuk tidak melupakan introspeksi kepada nafsunya, menyempitkan ruang geraknya, dan menahan gejolaknya. Sehingga, setiap hembusan nafas adalah mutiara yang bernilai tinggi, dapat ditukar dengan perbendaharaan yang kenikmatannya tak akan pernah sirna sepanjang masa. Menyia-nyiakan nafas ini, atau menukarnya dengan sesuatu yang mendatangkan kecelakaan adalah kerugian yang sangat besar. Tidak dapat mentolerirnya kecuali manusia paling bodoh dan paling tolol. Hanya saja, hakekat kerugian ini baru benar-benar tampak nanti di hari kiamat.

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا
“Pada hari setiap jiwa mendapati segala kebaikan yang dilakukannya dihadirkan dan juga segala kejahatan yang dilakukannya. Ia ingin ada penghalang yang panjang antara dia dan kejahatannya.”(QS Ali Imran: 30)
Muhasabah (menginstrospeksi diri) itu ada dua macam, sebelum beramal dan sesudahnya.
Muhasabah sebelum beramal yaitu hendaknya seseorang berhenti sejenak, merenung di saat pertama munculnya keinginan untuk melakukan sesuatu. Tidak bersegera kepadanya sampai benar-benar jelas baginya bahwa melakukannya lebih baik daripada meninggalkannya.
Hasan al-Bashri Rahimahullah berkata, “Semoga Allah merahmati seorang hamba yang berpikir di saat pertama ia ingin melakukan sesuatu. Jika itu karena Allah ia lanjutkan dan jika bukan karena-Nya ia menangguhkannya.”
Sebagian ulama menjelaskan penuturan al-Hasan ini dengan, ‘Apabila diri tergerak untuk melakukan sesuatu, pertama-tama ia harus merenung, apakah amalan itu mampu ia kerjakan atau tidak. Jika tidak ada kemampuan untuk itu hendaknya ia berhenti. Tetapi jika ia mampu, hendaknya ia berpikir, apakah melakukannya lebih baik daripada meninggalkannya, ataukah sebaliknya. Jika yang ada adalah kemungkinan kedua, maka ia mesti meninggalkannya. Tetapi jika yang pertama, hendaknya ia bertanya, apakah faktor pendorongnya adalah untuk mendapatkan wajah Allah subhanahu wa ta’ala dan pahalanya, ataukah untuk mendapatkan kehormatan, pujian dan harta benda. Jika jawaban yang kedua yang muncul, hendaknya ia meninggalkannya. Meskipun jika ia melakukannya ia akan mendapatkan apa yang dicarinya. Ini sebagai pelatihan bagi diri agar tidak terbiasa dengan kesyirikan dan supaya takut beramal untuk selain Allah.
Semakin takut seseorang untuk beramal karena selain Allah, semakin ringan baginya untuk beramal karena Allah subhanahu wa ta’ala. Tetapi jika yang muncul adalah jawaban yang pertama, sekali lagi ia harus bertanya, apakah dia mendapatkan bantuan untuk itu? Atau adakah teman-teman yang akan membantu dan menolongnya- jika amalan itu tidak bisa dikerjakan sendirian? Jika tidak ada, ia harus menahan diri sebagaimana Nabi shalallahu alaihi wa sallam telah menahan diri dari memerangi musyrikin Mekah sampai terkumpul kekuatan dan kaum penolong. Adapun jika ia dibantu, hendaknya ia maju beramal, dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala ia akan mendapat kemenangan. Dan adalah kemenangan itu tidak akan terlepas kecuali jika salah satu dari perkara-perkara di atas terlepas. Sekali lagi, dengan mengadakan hal-hal di atas kemenangan tidak akan terlepas. Itulah empat perkara yang harus dicermati oleh seorang hamba sebelum ia beramal.
Muhasabah sesudah beramal itu ada tiga:
1. Introspeksi diri atas berbagai ketaatan yang telah dilalaikan, yang itu adalah hak Allah subhanahu wa ta’ala. Bahwa ia telah melaksanakannya dengan serampangan, tidak semestinya. Padahal hak Allah subhanahu wata’ala berkaitan dengan satu bentuk ketaatan itu ada enam. Yaitu, ikhlas dan setia kepada Allah subhanahu wa ta’ala di dalamnya, mengikuti Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, menyaksikannya dengan persaksian ihsan, menyaksikannya sebagai anugerah Allah subhanahu wa ta’ala baginya, dan menyaksikan kelalaian dirinya di dalam mengamalkannya. Demikian, ia harus melihat apakah dirinya telah memenuhi keseluruhannya?
2. Introspeksi diri atas setiap amalan yang lebih baik ditinggalkan daripada dikerjakan.
3. Introspeksi diri atas perkara yang mubah, karena apa ia melakukannya. Apakah dalam rangka mengharap Allah subhanahu wa ta’ala dan akhirat, sehingga ia beruntung? Ataukah untuk mengharapkan dunia dan keserbabinasaannya, sehingga ia merugi?
Akhir dari perkara yang dilalaikan, tidak disertai dengan muhasabah, dibiarkan begitu saja, dianggap mudah dan disepelekan adalah kehancuran. Ini adalah keadaan orang-orang yang tertipu. Ia pejamkan matanya dari berbagai akibat kebejatannya sambil berharap Allah subhanahu wa ta’ala mengampuninya. Ia tidak pernah peduli kepada muhasabah dan akibat kejahatannya. Pun jika ia melakukannya, dengan segera ia akan berbuat dosa, menekuninya dan ia akan sangat kesulitan meninggalkannya.
Kesimpulan dari uraian ini, hendaknya seseorang itu mengintrospeksi diri lebih dahulu pada hal-hal yang fardlu. Bila ia melihat ada kekurangan padanya, ia akan melengkapinya dengan qadla’ (penggantian) atau ishlah (perbaikan). Lalu kepada hal-hal yang diharamkan. Bila ia merasa pernah melakukannya, ia pun bersegera untuk bertaubat, beristighfar, dan mengamalkan perbuatan-perbuatan baik yang dapat menghapuskan dosa. Kemudian kepada kealpaan. Bila ia mendapati dirinya telah alpa berkenaan dengan tujuan penciptaannya, maka ia segera memperbanyak dzikir dan menghadap Allah subhahanu wa ta’ala. Lalu kepada ucapan-ucapannya, atau kemana saja kakinya pernah berjalan, atau apa saja yang tangannya pernah memegang, atau telinganya pernah mendengar. Apa yang diinginkan dari semua ini? Mengapa ia melakukannya? Untuk siapa? Dan sesuaikah dengan petunjuk?
Sesungguhnya setiap gerakan atau ucapan itu akan dihadapkan pada dua pertanyaan, untuk siapa dikerjakan? dan bagaimana cara pengerjaannya? Pertanyaan pertama tentang ikhlas dan yang kedua tentang mutaba’ah (kesesuaian dengan sunnah)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Supaya (Allah) memintai pertanggungjawaban orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka.” (QS Al-Ahzab 8).
Apabila orang-orang yang benar saja dimintai pertanggungjawaban atas kebenarannya, dan dihisab atasnya, lalu bagaimana dengan orang-orang yang dusta?
Faedah Muhasabah
1. Mengetahui aib diri
Barangsiapa tidak mengetahui aib dirinya sendiri, tidak mungkin mampu membuangnya. Yunus bin ‘Ubaid berkata, “Aku benar-benar mendapati seratus bentuk kebajikan. Tetapi kulihat, tidak ada satu pun yang ada pada diriku.”
Muhammad bin Wasi’ berkata, “seandainya dosa-dosa itu mempunyai bau, sungguh tidak ada seorang pun yang sanggup duduk di dekatku.”
Imam Ahmad meriwayatkan, Abu Darda’ berkata, “Seseorang itu tidak memahami agama ini dengan baik sampai ia membenci orang lain karena Allah subhanahu wa ta’ala, kemudian ia kembali kepada nafsunya dan ia lebih membencinya lagi.”
2. Mengetahui hak Allah terhadapnya.
Hal itu akan membuatnya mencela nafsunya sendiri serta membebaskannya dari ujub dan riya’. Juga membukakan pintu ketundukan, penghinaan diri, kepasrahan dihadapan-Nya, dan keputusasaan terhadap dirinya sendiri. Sesungguhnya keselamatan itu hanya dapat dicapai dengan ampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala dan rahmat-Nya. Merupakan hak Allah subhanahu wa ta’ala untuk ditaati dan tidak dimaksiati, diingat dan tidak dilupakan, serta disyukuri dan tidak dikafiri.
Diambil dari: Tazkiyah An-Nafs, Konsep Penyucian Jiwa Menurut Para Salaf; Ibnu Qoyyim al-Jauziyah, Ibnu Rajab al-Hambali, Imam Ghazali; Penerbit Pustaka Arafah (http://jilbab.or.id/)
Umar Al Faruq berkata :

حَاسِبُوا أنْفُسَكُم قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُا وَزِنُوْهَا قَبْلَ أَنْ تُوْزَنُوْا وَ تَزَيَّنُوا لِلعَرْضِ الأَكْبَر

Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang. Dan berhiaslah (beramal shalihlah) untuk persiapan hari ditampakkannya amalan hamba. [At Tirmidzi dalam Shifatul Qiyamah]
Hakikat muhasabah ialah, menghitung dan membandingkan antara kebaikan dan keburukan. Sehingga, dengan perbandingan ini diketahui mana dari keduanya yang terbanyak. [Ibnu Qoyyim]
Ibnu Mas’ud berkata,”Cukuplah sesorang itu berdosa jika dikatakan kepadanya “bertakwalah kepada Allah”, lantas ia berkata ‘Urus dirimu sendiri, orang seperti kamu mau menasihatiku?”
Pada suatu hari Khalifah Harun Ar Rasyid keluar naik kendaraan untanya yang mewah dan penuh hiasan, lalu seorang Yahudi berkata kepadanya: “Wahai, Amirul Mukminin. Bertakwalah engkau kepada Allah,” maka beliaupun turun dari kendaraannya dan sujud kepada Allah di atas tanah dengan penuh tawadhu` dan khusyu. Khalifah kemudian memerintahkan agar kebutuhan orang Yahudi tersebut dipenuhi.
Tatkala ditanyakan mengapa Khalifah memerintahkan demikian, beliau menjawab: “Tatkala saya mendengar perkataan orang Yahudi tersebut, saya teringat firman Allah :

وَإِذَا قِيْلَ لَهُ اتَّقِ اللهَ أَخَذَتْهٌ الْعِزَّةُ بِالإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ

“Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sesungguhnya Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya”. [Al Baqarah ayat 206-], maka saya khawatir, saya adalah orang yang disebut Allah tersebut. [Ramadhan Fursah Lit Taghyir, hlm. 13-14]
Hasan al-Bashri berkata, “Seorang mukmin itu pemimpin bagi dirinya sendiri. Ia mengintrospeksi dirinya karena Allah. Sesungguhnya hisab pada hari kiamat nanti akan ringan bagi mereka yang telah mengadakannya di dunia. Dan sebaliknya hisab akan berat bagi kaum yang menempuh urusan ini tanpa pernah berintrospeksi. Seorang mukmin itu bisa saja dikejutkan oleh sesuatu dan ia takjub kepadanya. Lalu berkatalah ia, ‘Demi Allah, aku benar-benar menginginkanmu. Begitupun kamu adalah bagian dari kebutuhanku. Tetapi, allah tidak memberi alasan bagiku untuk mencapaimu. Duhai, ada jurang diantara kau dan aku!’ Maka sesuatu itu pun lenyap dari hadapannya. Kemudian si mukmin akan kembali kepada dirinya dan berkata, ‘aku tidak menginginkan hal ini! Apa peduliku dengan semua ini! Demi Allah aku tidak akan mengulanginya selama-lamanya!’ Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang ditopang oleh Al-Qur’an. Al-Qur’an menghalangi kehancurannya. Seorang mukmin adalah tawanan di dunia yang berusaha membebaskan diri (menuju negerinya: akhirat). Dia tidak merasa aman sampai berjumpa dengan Allah. Dia tahu bahwa pendengaran, penglihatan, lisan, dan anggota badan, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban.” Hilyatul Auliya` (2/157)
Malik bin Dinar bertutur,”Semoga Allah merahmati seseorang yang berkata kepada diri (nafsu)nya, ‘Bukankah kamu pelaku ini? Bukankah kamu pelaku itu?’ Lalu ia mencelanya dan mengalahkannya. Kemudian dia memulazamahkan dirinya kepada kitab Allah, sehingga menjadi pemimpinnya.”
Ibnul Qayyim menjelaskan,”Namun, muhasabah ini akan terasa sulit bagi orang yang tidak memiliki tiga perkara, yaitu cahaya hikmah, berprasangka buruk kepada diri sendiri dan (kemampuan) membedakan antara nikmat dan fitnah (istidraj).”
Pertama : Cahaya hikmah, yaitu ilmu; yang dengannya seorang hamba bisa membedakan antara kebenaran dan kebatilan, petunjuk dan kesesatan, manfaat dan mudharat, yang sempurna dan yang kurang, kebaikan dan keburukan. Dengan demikian, ia bisa mengetahui tingkatan amalan yang ringan dan yang berat, yang diterima dan yang ditolak. Semakin terang cahaya hikmah ini pada seseorang, maka ia akan semakin tepat dalam perhitungannya (muhasabah).
Kedua : Adapun berprasangka buruk kepada diri sendiri sangat dibutuhkan (dalam muhasabah). Karena berbaik sangka kepada jiwa, dapat menghambat kepada sempurnanya pemeriksaan jiwa; sehingga bisa jadi, ia akan memandang kejelekan-kejelekannya menjadi kebaikan, dan (sebaliknya) memandang aibnya sebagai suatu kesempurnaan. Dan tidaklah berprasangka buruk kepada dirinya, kecuali orang yang mengenal dirinya. Barangsiapa yang berbaik sangka kepada jiwanya, maka ia adalah orang yang paling bodoh tentang dirinya sendiri.
Ketiga : Adapun (kemampuan) membedakan antara nikmat dan fitnah, yaitu untuk membedakan antara kenikmatan yang Allah anugerahkan kepadanya -berupa kebaikanNya dan kasih-sayangNya, yang dengannya ia bisa meraih kebahagiaan abadi- dengan kenikmatan yang merupakan istidraj dari Allah. Betapa banyak orang yang terfitnah dengan diberi kenikmatan (dibiarkan tenggelam dalam kenikmatan, sehingga semakin jauh tersesat dari jalan Allah, Pen), sedangkan ia tidak menyadari hal itu. Mereka terfitnah dengan pujian orang-orang bodoh, tertipu dengan kebutuhannya yang selalu terpenuhi dan aibnya yang selalu ditutup oleh Allah. Kebanyakan manusia menjadikan tiga perkara (pujian manusia, terpenuhinya kebutuhan, dan aib yang selalu tertutup) ini sebagai tanda kebahagiaan dan keberhasilan. Madarijus Salikin (1/ 321-324)
Ali bin Abi Thalib berkata: “Hendaklah kalian lebih memperhatikan agar amal kalian diterima (setelah beramal), dari pada perhatian kalian terhadap amalan kalian (tatkala sedang beramal). Apakah kalian tidak mendengar firman Allah إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ (Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa – [Al Maidah : 27].
Fadhalah dia berkata: “Saya mengetahui, bahwa Allah menerima amalan saya walaupun sekecil biji sawi lebih saya sukai, daripada dunia dan seisinya, karena Allah berfirman : Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa. [Al Maidah : 27]”. Ibnu Rajab Wazdaif Ramadhan/73
Abu Darda berkata,”Saya mengetahui, bahwa Allah telah menerima dariku satu shalat saja lebih aku sukai dari pada bumi dan seluruh isinya, karena Allah berfirman : Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa. [Al Maidah : 27]”
Hasan al-Bashri berkata, “Semoga Allah merahmati seorang hamba yang berpikir di saat pertama ia ingin melakukan sesuatu. Jika itu karena Allah ia lanjutkan dan jika bukan karena-Nya ia menangguhkannya.”
‘Atha` As Sulami berkata,”Waspadalah, jangan sampai amalanmu bukan karena Allah.”
Abdulaziz bin Abi Ruwwad berkata,”Aku mendapati mereka (para salaf) sangat bersungguh-sungguh tatkala beramal shalih. Namun jika mereka telah selesai beramal, mereka ditimpa kesedihan dan kekhawatiran apakah amalan mereka diterima atau tidak?” Tafsir Ibnu Katsir, surat Al Maidah : 27
Syaikh Abu Madin: “Barangsiapa yang merealisasikan ibadahnya, maka dia akan memandang amal perbuatannya dengan kacamata riya’. Dia memandang keadaannya dengan pengakuan belaka, dan memandang perkataannya dengan kedustaan belaka. Semakin besar apa yang engkau harapkan di hatimu, maka akan semakin kecil jiwamu di hadapanmu, dan semakin sedikit pula nilai pengorbanan yang telah engkau keluarkan demi meraih harapanmu yang besar. Semakin engkau mengakui hakikat rububiyah Allah dan hakikat ‘ubudiyah, serta semakin engkau mengenal Allah dan mengenal dirimu sendiri, maka akan semakin jelas bagimu, bahwa apa yang ada pada dirimu berupa amal ketaatan, tidaklah pantas untuk diberikan kepada Allah. Walaupun engkau datang dengan membawa amalanmu (yang beratnya seperti amalan seluruh) jin dan manusia, maka engkau akan tetap takut dihukum Allah (karena engkau takut tidak diterima, Pen). Sesungguhnya Allah menerima amalanmu karena kemurahan dan kemuliaan serta karuniaNya kepadamu. Dia memberi pahala dan ganjaran kepadamu, juga karena kemuliaan, kemurahan dan karuniaNya. Madarijus Salikin, 1/327-330
sumber : www.suaraquran.com
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Selamat sore.
Terima kasih Salam dan Doanya.
Selagi mampu, ada peluang, ada fasilitas, harus ada kemauan untuk mancari langkah-langkah kecil yang besar manfaatnya bagi orang banyak.
Semangat terus untuk berbagi, dengan berbagi tidak akan mengurangi yang kita punya, malah sebaliknya.
Selamat beraktifitas, semoga selalu berada dalam Berkah dan Lindungan dari ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala..

Di Mana Air Matamu?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.” (HR. Tirmidzi [1633]).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; [1] seorang pemimpin yang adil, [2] seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ta’ala, [3] seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid, [4] dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, [5] seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan kerkedudukan dan cantik [untuk berzina] akan tetapi dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, [6] seorang yang bersedekah secara sembunyi-sumbunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).” (HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031]).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi [1639], disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1338]).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada yang lebih dicintai oleh Allah selain dua jenis tetesan air dan dua bekas [pada tubuh]; yaitu tetesan air mata karena perasaan takut kepada Allah, dan tetesan darah yang mengalir karena berjuang [berjihad] di jalan Allah. Adapun dua bekas itu adalah; bekas/luka pada tubuh yang terjadi akibat bertempur di jalan Allah dan bekas pada tubuh yang terjadi karena mengerjakan salah satu kewajiban yang diberikan oleh Allah.” (HR. Tirmidzi [1669] disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1363])
Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma mengatakan, “Sungguh, menangis karena takut kepada Allah itu jauh lebih aku sukai daripada berinfak uang seribu dinar!”.
Ka’ab bin al-Ahbar rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya mengalirnya air mataku sehingga membasahi kedua pipiku karena takut kepada Allah itu lebih aku sukai daripada aku berinfak emas yang besarnya seukuran tubuhku.”
Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu mengatakan; suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Bacakanlah al-Qur’an kepadaku.” Maka kukatakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apakah saya bacakan al-Qur’an kepada anda sementara al-Qur’an itu diturunkan kepada anda?”. Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku.” Maka akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa’. Sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini (yang artinya), “Lalu bagaimanakah ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisaa’ : 40). Maka beliau berkata, “Cukup, sampai di sini saja.” Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau mengalirkan air mata.” (HR. Bukhari [4763] dan Muslim [800]).
Dari Ubaidullah bin Umair rahimahullah, suatu saat dia pernah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu’anha, “Kabarkanlah kepada kami tentang sesuatu yang pernah engkau lihat yang paling membuatmu kagum pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. Maka ‘Asiyah pun terdiam lalu mengatakan, “Pada suatu malam, beliau (nabi) berkata, ‘Wahai Aisyah, biarkanlah malam ini aku sendirian untuk beribadah kepada Rabbku.’ Maka aku katakan, ‘Demi Allah, sesungguhnya saya sangat senang dekat dengan anda. Namun saya juga merasa senang apa yang membuat anda senang.’ Aisyah menceritakan, ‘Kemudian beliau bangkit lalu bersuci dan kemudian mengerjakan shalat.’ Aisyah berkata, ‘Beliau terus menerus menangis sampai-sampai basahlah bagian depan pakaian beliau!’. Aisyah mengatakan, ‘Ketika beliau duduk [dalam shalat] maka beliau masih terus menangis sampai-sampai jenggotnya pun basah oleh air mata!’. Aisyah melanjutkan, ‘Kemudian beliau terus menangis sampai-sampai tanah [tempat beliau shalat] pun menjadi ikut basah [karena tetesan air mata]!”. Lalu datanglah Bilal untuk mengumandangkan adzan shalat (Subuh). Ketika dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis, Bilal pun berkata, ‘Wahai Rasulullah, anda menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa anda yang telah berlalu maupun yang akan datang?!’. Maka Nabi pun menjawab, ‘Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang pandai bersyukur?! Sesungguhnya tadi malam telah turun sebuah ayat kepadaku, sungguh celaka orang yang tidak membacanya dan tidak merenungi kandungannya! Yaitu ayat (yang artinya), “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi….dst sampai selesai” (QS. Ali Imran : 190).” (HR. Ibnu Hiban [2/386] dan selainnya. Disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih at-Targhib [1468] dan ash-Shahihah [68]).
Mu’adz radhiyallahu’anhu pun suatu ketika pernah menangis tersedu-sedu. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Karena Allah ‘azza wa jalla hanya mencabut dua jenis nyawa. Yang satu akan masuk surga dan satunya akan masuk ke dalam neraka. Sedangkan aku tidak tahu akan termasuk golongan manakah aku di antara kedua golongan itu?”.
al-Hasan al-Bashri rahimahullah pun pernah menangis, dan ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Aku khawatir besok Allah akan melemparkan diriku ke dalam neraka dan tidak memperdulikanku lagi.”
Abu Musa al-Asya’ri radhiyallahu’anhu suatu ketika memberikan khutbah di Bashrah, dan di dalam khutbahnya dia bercerita tentang neraka. Maka beliau pun menangis sampai-sampai air matanya membasahi mimbar! Dan pada hari itu orang-orang (yang mendengarkan) pun menangis dengan tangisan yang amat dalam.
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu menangis pada saat sakitnya [menjelang ajal]. Maka ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?!”. Maka beliau menjawab, “Aku bukan menangis gara-gara dunia kalian [yang akan kutinggalkan] ini. Namun, aku menangis karena jauhnya perjalanan yang akan aku lalui sedangkan bekalku teramat sedikit, sementara bisa jadi nanti sore aku harus mendaki jalan ke surga atau neraka, dan aku tidak tahu akan ke manakah digiring diriku nanti?”.
Suatu malam al-Hasan al-Bashri rahimahullah terbangun dari tidurnya lalu menangis sampai-sampai tangisannya membuat segenap penghuni rumah kaget dan terbangun. Maka mereka pun bertanya mengenai keadaan dirinya, dia menjawab, “Aku teringat akan sebuah dosaku, maka aku pun menangis.”
Saya [penyusun artikel] berkata: Kalau al-Hasan al-Bashri saja menangis sedemikian keras karena satu dosa yang diperbuatnya, lalu bagaimanakah lagi dengan orang yang mengingat bahwa jumlah dosanya tidak dapat lagi dihitung dengan jari tangan dan jari kaki? Laa haula wa laa quwwata illa billah! Alangkah jauhnya akhlak kita dibandingkan dengan akhlak para salafush shalih? Beginikah seorang salafi, wahai saudaraku? Tidakkah dosamu membuatmu menangis dan bertaubat kepada Rabbmu? “Apakah mereka tidak mau bertaubat kepada Allah dan meminta ampunan kepada-Nya? Sementara Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (lihat QS. al-Maa’idah : 74).
Aina nahnu min haa’ulaa’i? Aina nahnu min akhlagis salaf? Ya akhi, jadilah salafi sejati!
Disarikan dari al-Buka’ min Khas-yatillah, asbabuhu wa mawani’uhu wa thuruq tahshilihi, hal. 4-13 karya Abu Thariq Ihsan bin Muhammad bin ‘Ayish al-’Utaibi, tanpa penerbit, berupa file word.

http://muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/di-mana-air-matamu.html  

http://muslimahfaqat.blogspot.com/2011/10/dimana-air-matamu.html 

http://maripeduli.blogspot.com/2013/02/adab-adab-berfacebook.html



 Menangis Karena Takut Kepada Allah
Tidak selalu menangis itu menunjukkan kecengengan atau kelemahan. Islam malah memerintah kita untuk banyak menangis. Kok bisa? Allah SWT berfirman :
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (TQS. Maryam [19]: 58)
Menangis yang disunnahkan dalam Islam, tentu saja bukan asal menangis, tapi menangis karena takut kepada Allah SWT. Sudah seharusnya kita takut kepada Allah SWT. Kita takut kepada-Nya karena Allah SWT adalah Maha Besar dan Perkasa.
kita takut kepada-Nya karena kita semua akan mengalami kematian dan akan mempertanggungjawabkan perbuatan kita kepada-Nya. Kita takut karena teringat siksa-Nya sangat keras bagi yang melakukan maksiat. Takut kepada-Nya kalau tidak dimasukkan ke dalam surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan.
Namun berbeda takut kepada binatang buas yang membuat kita lari menjauh. Takut kepada Allah justru membuat kita ingin mendekat lebih dekat dan lebih dekat lagi kepadanya. Takut yang membawa ketenangan dan kenikmatan rohani yang tiada tara.
Rosulullah SAW sendiri adalah orang yang paling gampang menangis karena takut kepada Allah SWT. Dari Abdullah bin Syukhair ra. ia berkata: Aku mendatangi Rasulullah saw. pada saat beliau sedang shalat. Di perut beliau terdapat suara mendidih -seperti mendidihnya kuali- karena menangis. Demikian pula sahabat Rosulullah SAW Abu Bakar ra. sangat gampang menangis saat membaca al Qur’an.
Menangsi karena takut kepada Allah SWT, akan membuat kita dekat dengan Allah dan berusaha selalu mencintai-Nya dengan sepenuh daya. Kita mencintai-Nya dengan melaksanakan seluruh perintahNya menjauhi larangan-Nya. Tangis seperti inilah yang bisa menyelamatkan kita dari api neraka. Dari Anas ra. bahwa Nabi saw ia bersabda: Barang siapa mengingat Allah kemudian keluar air matanya karena takut kepada Allah hingga bercucuran jatuh ke tanah, maka dia tidak akan di siksa di Hari Kiamat kelak. (HR. Hakim)
Kita tentu ingin menjadi orang-orang yang dilindungi dan dinaungi oleh Allah SWT di hari akhir nanti. Hari dimana tidak ada pelindung kecuali naungan Allah SWT. Dari Abi Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Ada tujuh golongan yang Allah akan menaunginya pada saat tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Yang ketujuh adalah: Manusia yang berdzikir kepada Allah saat tidak dilihat siapapun, kemudian bercucuran air matanya. (Mutafaq 'alaih)
Kita pantas merenung kalau kita tidak pernah menangis karena Allah. Pasti ada yang salah pada diri kita. Mungkin hati kita sudah mengeras, mungkin jiwa kita sudah kering. Karena itu menangislah sebanyak-banyaknya karena takut kepada Allah , itu menunjukkan jiwa kita masih lembut . Jiwa yang lembut dan peka akan menyelamatkan kita. Karena itu, berusahalah selalu menangis karena Allah.
(Ust. Hari Moekti)
https://www.facebook.com/notes/yamaha-motor-indonesia/menangis-karena-takut-kepada-allah/10151351293198327
http://dedi5611.blogdetik.com/index.php/hanya-kepada-mu-kami-berlindung


 Menangis Karena Takut kepada Allah ...
Sufyan berkata: “Menangis itu ada 10 macam, yakni 9 karena selain Allah dan satu karena Allah. Bila menangis karena Allah itu datang sekali dalam setahun, maka itu sudah terbilang banyak.”
Anjuran Menangis Karena Allah
Qasamah bin Zuhair berkata, “Abu Musa pernah berkhotbah di kota Bashrah. Ia berkata, “Wahai manusia, menangislah. Jika kalian tidak bisa menangis, maka berusahalah untuk menangis. Karena penghuni Neraka akan menangis dengan mengeluarkan air mata sampai habis. Kemudian mereka akan menangis dengan mengeluarkan air mata darah. Bahkan seandainya di situ dilepaskan beberapa perahu, pastilah akan bisa berjalan.”
Keutamaan Menangis Karena Allah
Ka’bul Ahbar berkata, “Sungguh, aku lebih suka menangis karena Allah, lalu air mataku mengalir diatas pipiku, daripada bersedekah dengan emas seberat timbanganku.”
Buah Dari Menangis Karena Allah
Wuhaib bin Ward berkata, “Yahya bin Zakariya ‘alaihis salam memiliki dua garis dipipinya akibat menangis.” Kemudian ayahnya, Zakariya ‘alaihis salam berkata, “Sungguh, aku hanya meminta kepada Allah seorang anak yang bisa menjadi penyejuk mataku.” Yahya ‘alaihis salam berkata, “Ayah, sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam memberitahuku bahwa diantara Surga dan Neraka ada sebuah gurun yang hanya bisa dilalui oleh orang yang rajin menangis.”
Macam-Macam Tangisan
Yazid bin Maisaroh berkata, “Tangisan itu berasal dari tujuh hal: gembira, sedih, cemas, sakit, riya’, syukur, dan tangisan karena takut kepada Allah. Inilah tangisan yang tetesan air matanya bisa memadamkan api sebesat gunung.”
Cara Mengundang Tangisan
Shalih al-Murri berkata, “Tangisan itu bisa diundang dengan cara memikirkan dosa, jika direspons positif oleh hati. Jika tidak, maka alihkan kepada kengerian dan kedahsyatan hari Kiamat, jika direspons positif. Jika tidak, maka tawarkanlah kepadanya untuk berguling-guling di antara nampan-nampan api (Neraka).” Kemudian ia pun menangis dan pingsan. Dan orang-orang pun berteriak histeris.
Orang-Orang Shalih Terdahulu Yang Menangis Karena Takut Kepada Allah
1. Abdussalam (mantan budak Maslamah bin Abdul Malik) berkata, “Umar bin Abdul Aziz pernah menangis, lalu Fathimah ikut menangis. Namun mereka tidak tahu apa yang membuat mereka menangis. Ketika mereka selesai menangis, Fathimah bertanya, “Ya Amirul Mukminin, mengapa anda menangis?” Umar menjawab, “Fathimah, aku teringat hari dimana manusia dipisahkan dari hadapan Allah; satu kelompok di dalam Surga dan kelompok lainnya di dalam Neraka.” Kemudian ia berteriak dan pingsan.
2. Apabila Umar bin Abdul Aziz mendengar pembicaraan tentang kematian, maka tubuhnya menggelepar seperti burung dan menangis sampai air matanya mengalir di jenggotnya.”
3. Hani’ (mantan budak Utsman bin Affan) berkata, “Apabila Utsman bin Affan berdiri di atas kuburan, ia menangis hingga jenggotnya basa oleh air mata.”
4. Malik bin Anas berkata, “Muhammad bin Munkadir adalah penghulu para pembaca. Hampir setiap kali ada orang yang bertanya kepadanya tentang hadits, ia selalu menangis.”
5. Abu Ayyub al-A’raj berkata, “Sa’id bin Jubair selalu menangis di malang hari sampai rabun.”
6. Sa’id bin Jubair berkata, “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih perhatian terhadap kemuliaan Baitullah ini daripada orang Bashrah. Pada suatu malam aku pernah melihat seorang wanita muda bergelayutan pada tirai Ka’bah. Ia memanjarkan doa, menangis dan menghiba sampai meninggal dunia.”
7. Ali bin Abdillah berkata, Kami pernah bersama Yahya bin Sa’id al-Qaththan. Ketika ia keluar dari masjid, kami pun keluar bersamanya. Tatkala tiba di pintu rumahnya ia berdiri, dan kami pun berdiri. Lalu ia berkata kepada seorang pria, “Bacalah!” Pria itu pun membaca surat ad-Dukhan. Ketika ia mulai membaca aku melihat Yahya bin Sa’id berubah, hingga ketika sampai pada ayat,
“Sesungguhnya hari keputusan itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya.” [QS.ad Dukhan:40]
Tiba-tiba Yahya menjerit dan pingsan. Ia baru siuman setelah sekian lama. Kemudian kami menemuinya. Ternyata ia tengah tertidur di atas pembaringannya serayas membaca, “Sesungguhnya hari keputusan itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya.” [QS.ad Dukhan:40].
Maka keadaan itu terus berlangsung sampai ia meninggal dunia.
GABUNG YUK di FP Sahabat QALBU Cahaya Jiwa ada banyak kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI.
Ajak sahabat yanng lainnya bergabung
insya Allah Bermanfaat
https://www.facebook.com/MutiaraAirMataMuslimah/posts/566258290065643
http://dedi5611.blogdetik.com/index.php/hanya-kepada-mu-kami-berlindung/

Adab-Adab Berfacebook














Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Mencari Pahala menggunakan Facebook, Twitter dan Blog
Kita semua pasti sudah kenal yang namanya facebook, twitter dan blog. Yang belum pernah internetan saja sudah tahu namanya kecuali untuk blog. Karena pengguna blog lebih sedikit dari pada 2 situs besar tersebut.
Bagi maniak facebook pasti sering update statusnya walau isinya asal-asalan. Bagi maniak

twitter pasti sering RT status temannya dan saling menfollow dan bagi maniak blog pasti keseringan bikin tulisan panjang sehingga sudah bisa dikatakan sebagai artikel.
Dari ketiga media diatas,ada inti dari ketiga media tersebut yaitu media berbagi, baik lewat status facebook, tweet via twitter dan posting melalui blog.
Jika anda mempunyai akun FB, apa isi yang paling sering ada distatus kamu? kegiatan kamu yang sedang berlangsung? atau mungkin sekedar curhat?
Bagaimana dengan Twitter? apa isi tweet anda? apakah kegiatan anda yang sedang berlangsung atau mungkin saling RT sama teman-teman kamu semua?
Lalu dengan blog, apa yang paling sering anda post diblog anda? apakah isinya konten negatif? atau mungkin sekedar curhat-curhatan saja?
Maka dari itu ayo kita mencari pahala via Fb, twitter dan blog dengan cara :
1.Buatlah status,tweet dan post yang bermanfaat bagi teman-teman kamu semua. Karena di dalam agama Islam berbagi yang baik adalah ibadah.
2.Usahakan status kamu, tweet kamu dan post blog kamu berisi suati informasi yang bersifat mendidik atau bersifat mengingatkan.
3.Dan yang terakhir yang paling bagus adalah buatlah status, tweet atau post blog kamu dengan informasi yang memotivasi seperti kata-kata bijak pada status facebook dan tweet twitter serta post yang bersifat memotivasi pada blog kita.Dengan begitu orang lain akan merasa bahwa mereka tidak sia-sia menAdd fb kita dan menfollow twitter kita serta mengunjungi blog kita.

Jika orang lain merasa terbantu dengan isi status, tweet atau post blog kita maka otomatis kita sudah berbagi sesuatu yang baik sehingga kita akan mendapatkan pahala. Jadikan ketiga media di atas sebagai sarana berbagi yang baik dan jadilah orang yang penuh akan ilmu.
http://ego-390.blogspot.com/2011/11/mencari-pahala-menggunakan.html
http://maripeduli.blogspot.com/2012/10/baca-danmenangislah.html

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ajarkan Anak Kita Etika Menggunakan Internet
http://dedi5611.xanga.com/768315348/bedah-facebook/


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Mudah-mudahan ini sebagai bahan renungan kita dalam berfacebook.
Ini mungkin agak sedikit menyimpang dari topik kita kali ini,tetapi mungkin kita perlu mengetahui nya sedikit byknya adab-adab berfacebook menurut islam agar kita dapat menggunakanya sesuai ajaran islam tentunya...............

Adab-Adab Berfacebook Menurut Islam
Sopan
Janganlah berkomentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan anda.
Jangan curhat dan buka rahasia
Jangan menghina, mencaci dan menyebarkan fitnah
Kenali perbedaan antara wall (status) dengan message.
Jangan terlalu sering mengeluh.
Jangan sekali-kali membuat profil palsu.
Membalas setiap pesan
Hargai usaha orang lain.
https://www.facebook.com/note.php?note_id=137463909677509
Catatan Renungan Berhias Diri
https://www.facebook.com/note.php?note_id=118780918175332&comments&ref=mf
atan Renungan Hidup " Dengan Islam Hidup Menjadi Lebih Terarah"
https://www.facebook.com/notes.php?id=163074450410612
Catatan RENUNGAN & DAKWAH ISLAM
https://www.facebook.com/notes.php?id=139372372752591&s=130
Renungan >>> Dunia tak senilai sayap nyamuk
https://www.facebook.com/notes/aku-adalah-muslim/renungan-dunia-tak-senilai-sayap-nyamuk/10150654885779675
Renungan Sejenak
https://www.facebook.com/notes/adinda-rossita-khumairah-najwa/renungan-sejenak/186003351486448
Sebuah Renungan Hati Untuk Ukhti Muslimah
Teruntuk Ukhti muslimah putri islami bagi dien ini. “semoga Allah swt senantiasa menjaga kesucian harga dirimu di tengah dahsyatnya fitnah dan ujian.”.
Ukhti muslimah, Ukhti islami di negeri pertiwi…
Malam ini ada gelisah yang menyusup kedalam jiwaku.Aku terbangun dengan ikatan -ikatan kecemasan.Mataku berembun sebagaimana kaca jendela kamarku yang setiap malam berbasah embun musim dingin yang begitu dahsyat.Tak ada suara selain teriakan – teriakan bathin yang menggema di liang telingaku ketika teringat keadaanmu di negeri pertiwi yang dirudung fitnah begitu besar.
Ukhti islami dinegeri pertiwi …
Kuambil pena setelah kulantunkan untaian do'a. Semoga lantunan pena kegelisahan ini membuat jiwa-jiwamu tersadar akan apa yang sebenarnya kami rasakan. Hingga pena ini tergerak untuk menasihatkan.
https://www.facebook.com/note.php?note_id=169325879777416&id=161479713866723
Sering Terucap, Luput Dari Renungan
https://www.facebook.com/notes/islamic-united/sering-terucap-luput-dari-renungan/106278486091962?comment_id=149118&offset=0&total_comments=1
PENDIDIKAN ANAK, RENUNGAN SEBUAH AMANAH
https://www.facebook.com/notes/keluarga-sakinah/pendidikan-anak-renungan-sebuah-amanah/10150171963849301?comment_id=16129757
Renungan Tentang Kematian
https://www.facebook.com/notes/islam-forever/renungan-tentang-kematian/358469224177038?comment_id=4839254
Renungan Islam tentang Ibu
Mengucapkan Salam dan Berjabat Tangan
Mengucapkan salam dan berjabat tangan kepada sesama Muslim adalah perkara yang terpuji dan disukai dalam Islam. Dengan perbuatan ini hati kaum Muslimin dapat saling bersatu dan berkasih sayang di antara mereka. Namun apa yang terjadi jika perbuatan terpuji ini dilakukan tidak pada tempat yang semestinya? Tidak ada kebaikan yang didapat bahkan pelanggaran syariatlah yang terjadi. Dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam beliau bersabda : “Apabila salah seorang dari kalian bertemu dengan saudaranya maka ucapkanlah salam padanya. (Kemudian) jika pohon, tembok, atau batu menghalangi keduanya dan kemudian bertemu lagi maka salamlah juga padanya.” (HR. Abu Dawud dalam As Sunan nomor 5200 sanadnya shahih dan para perawinya tsiqah. Lihat Silsilah Al Ahadits As Shahihah nomor 186)
https://www.facebook.com/notes/renungan-islam/mengucapkan-salam-dan-berjabat-tangan/157760877584218
RENUNGAN~~ BESARNYA KEUTAMAAN SHOLAT SUBUH dan SHOLAT ISYA ( PEMBANGKIT SEMANGAT BAGI YANG SUKA NINGGALIN SHALAT SUBUH & ISYA)
Di antara shalat-shalat yang ada, shalat subuh adalah yang mengawali hari. Ia adalah shalat yang paling penting yang harus dijaga betul pelaksanaannya, sebab tidak semua orang bisa konsisten, bahkan shalat ini terasa berat bagi orang-orang munafik.
“Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh” (HR.Ahmad) ( Semoga Kita semua bukan termasuk orang-orang munafik....Amiiinn..)
Shalat subuh berjamaah adalah tolok ukur sejauh mana kejujuran dan keimanan seorang muslim.
Di dalam sebuah riwayat shahih bahwa Ibnu Umar ra pernah berkata:
“Ketika kami tidak melihat seseorang dalam shalat subuh atau isya’, kami langsung berprasangka buruk kepadanya.”
Ini wajar, mengingat shalat-shalat lain selain subuh dan isya bisa dilakukan oleh seseorang dengan mudah karena memang waktunya bertepatan dengan saat bekerja dan terjaga.
Oleh karena itu tidak ada yang mampu konsisten menjaga shalat isya’ dan subuh secara berjamaah selain orang beriman yang diharapkan ada kebaikan muncul darinya.
https://www.facebook.com/notes/renungan-islam/renungan-besarnya-keutamaan-sholat-subuh-dan-sholat-isya-pembangkit-semangat-bag/157786980914941?comment_id=4548335&offset=10&total_comments=43
http://maripeduli.blogspot.com/

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh. Mari sama-sama saling mengingatkan agar hidup kita selalu lebih baik...
Etika dalam berjejaring social
“ Think before typing”,
“ Think before talking” and

“Think before Posting”.
Facebook atau Twitter merupakan dua jejaring social raksasa dunia untuk saat ini. Banyak orang memiliki kedua akun jejaring social tersebut, tetapi banyak juga yang tidak memahami aturan pakainya.
Pada dasarnya, pemakaian media social itu tidak terbatas dan tidak dibatasi. Tetapi tetap saja ada etika yang harus diperhatikan. Terlebih dalam penggunaan di Negara hukum seperti Indonesia. Etika dalam penulisan, etika dalam berbahasa dan berbicara di media social harus diperhatikan, salah-salah memposting sesuatu bisa berujung penjara atau tuntutan, intinya sebelum melakukan sesuatu dalam akun jejaring social, hendaknya di perhatikan 3 pola seperti “ Think before typing”, “ Think before talking” and “Think before Posting”.
Dalam perjalanannya para facebooker atau tweaps selalu ingin menjadi yang paling direspon oleh para folowernya atau teman dalam lingkaran pertemannya di facebook, hanya dengan memposting sekalimat tulisan lucu atau kalimat yang menarik perhatian. Dengan begitu facebooker atau tweaps merasa bahwa dirinya menjadi yang paling terkenal dalam lingkaran pertemanannya, atau menjadi pusat perhatian bagi teman-temannya, dan bisa disebut juga menjadi artis kecil-kecilan.

Hal ini wajar terjadi, karena semua orang memiliki sifat ingin selalu diperhatikan oleh orang lain. Dan itu sah-sah saja. Namun kembali kepada etika dalam berjejaring sosial, seharusnya para facebooker, blogger ataupun tweaps memperhatikan beberapa hal seperti :
1. Memposting keluh kesah
Tidak semua teman yang ada dalam lingkaran pertemanan senang membaca keluh kesah setiap hari yang diposting dalam timeline. Bahkan postingan semacam ini justru menimbulkan prasangka yang tidak baik, dan meninggalkan kesan buruk bagi yang memposting.
2. Memposting kata-kata kotor
Memaki-maki orang yang tidak jelas melalui sindiran-sindiran, atau ngata-ngatain mantan pacarnya dengan kalimat kasar dan kotor.
3. Memposting kata-kata seperti “ suka-suka gue dong, facebook-facebook gue, twitter-twitter gue, mau gue apain terserah gue, napain lo sibuk ngurusin urusan orang lain, urus diri lo sendiri“
Kalimat tersebut menunjukkan betapa tidak ber-etikanya seseorang.
4. Memposting Link yang mengarah ke situs pornografi
5. Memposting kalimat yang bersifat menjelekkan suatu kelompok, individu, atau institusi tertentu.
6. Tidak perlu over dalam beraktivitas di jejaring social, seperti setiap saat setiap waktu memposting apa yang sedang dipikirkan. Atau memposting keberadaan kita, misalnya sedang di hotel ini, di café ini, di pantai ini, dll, dst, dsb.
(Beberapa hal tersebut diatas merupakan pengalaman penulis, yang pernah penulis lakukan dan kemudian menimbulkan efek buruk terhadap diri penulis dan lingkaran pertemanan didalamnya ).
Lalu apa yang sepatutnya dilakukan didalam berjejaring social ?
1. Kita dapat memposting hal-hal yang lucu dan menarik, yang sifatnya bisa menghibur teman-teman dalam lingkaran pertemanan tersebut.
2. Dapat pula memposting sesuatu yang sifanya informatif.
3. Hindari memposting kalimat yang menimbulkan kebencian terhadap orang lain, seperti contoh diatas.
4. Gunakan menu Message untuk me-mEntion teman yang isinya bersifat pribadi.
5. Hindari memposting kalimat yang berbau provokasi, pornografi ataupun SARA.
6. Gunakan jejaring social secara bijak dan tidak berlebihan, dengan memeriksa notifikasi secara berkala, tidak perlu online sepanjang hari, sekalipun menggunakan Smartphone.
Jika point-point tersebut dapat kita laksanakan, maka akan terhindar dari masalah-masalah tidak penting yang timbul dari jejaring social, selanjutnya kita akan merasa nyaman dalam berjejaring social.
Demikian tips berjejaring social dari saya, semoga bermanfaat. Enjoy in your timeline.
http://sahabatdarihati.blogspot.com/2012/05/etika-dalam-berjejaring-sosial.html
Siapa yang tidak kenal dengan Facebook? Jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg ini memang telah mejadi fenomena tersendiri di planet kita. Dari Afrika sampai Asia, dari Eropa bahkan sampai Kutub Utara, semuanya keranjingan update status di Facebook. Berbagai golongan usia pun turut nongkrong di jejaring sosial yang satu ini, mulai dari remaja bahkan sampai kakek nenek pun sudah banyak yang punya akun Facebook.
Tetapi dibalik hebohnya trend Facebook sebagai gaya hidup, ternyata sering kali kita menemukan banyak orang yang mem-posting status, photo, atau hal-hal yang kurang baik dibagikan. Mulai dari status-status berisi cacian dengan kata-kata kasar, foto-foto yang vulgar dan tidak senonoh dan lain sebagainya, tak perlu saya berikan contoh pun anda pasti bisa menggambarkannya. Pantaskah hal tesebut dibagikan didunia maya?. Saya pikir kurang pantas.
Saya sempat coba bertanya kepada teman-teman kenapa men-share postingan-postingan kurang pantas seperti itu. Penyebab-penyebabnya pun beragam, mulai dari stuck karena tidak ada tempat curhat, ingin terlihat sebagai anak bandel dan jagoan atau yang paling parah karena ingin ikut-ikutan tanpa sebab. Saya tidak mengannggap mereka sebagai orang yang kampungan, kurang berpendidikaan atau lain sebagainya. Mereka hanya kurang tahu apa itu etika dalam berjejaring sosial. Yap, etika berjejaring sosial.
Apa yang dimaksud dengan etika berjejaring sosial?. Sebenarnya itu hanyalah ungkapan yang saya artikan sebagai tata cara dimana kita harus bisa mempertanggung jawab  dan mengontrol atas apa yang akan kita sharing, dengan memikirkan akibat-akibatnya. Karena bagaimana pun sesuatu yang kita share di Facebook memiliki resiko untuk dibaca dan dilihat oleh siapapun. Bukan tidak mungkin ada orang yang merasa tersinggung, lalu melaporaknnya ke pihak berwajib. Saya pikir hal tersebut pernah terjadi dan menjadi berita.
"Pagi update status, siangnya dijemput polisi, mungkin saja."
Saya hanya tidak dapat membayangkan, mungkin saja beberapa tahun kedepan, ketika jejaring sosial atau Facebook sudah benar-benara mendunia dan menjadi motor penggerak informasi. Ada Presiden atau pejabat yang berpengaruh terlibat skandal yang dikarenakan update statusnya yang kasar atau melecehkan seseorang yang dia posting saat remaja. Well, mungkin saja.
So, alangkah baiknya  sebelum men-share sesuatu yang bersifat kontroversial dan sensasional, cobalah pikir 1000x sebelum sharing di Facebook. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi saat postingan tersebut sudah meluncur dan beredar didunia maya. Pagi update status, siangnya dijemput polisi, mungkin saja.
Ditulis oleh Rausan Fikri
Gambar diambil dari Picassa
www.rausanf.com
http://www.rausanf.com/2011/09/pikir-1000x-sebelum-sharing-di-facebook.html
http://pelatihaninternet.com/etika-dalam-jejaring-sosial.html
http://dedi5611.blogdetik.com/perihal/

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Ingatlah, Kepribadian Tercermin Lewat Bahasa Yang Kita Tuliskan
Kepribadian dan Karakter Kita akan terpancar dalam tulisan, baik postingan maupun komentar. Siapakah diri kita akan tercermin, baik sadar maupun tidak sadar kita telah membuka diri pada pembaca siapa diri kita.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/09/ingatlah-kepribadian-tercermin-lewat-bahasa-yang-kita-tuliskan/
https://www.facebook.com/Hatiorganik

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.MEDIA sosial online itu hampir sama dengan kehidupan sosial offline. Keduanya terikat oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat, terutama norma-norma etika. Bahkan, semua media sosial punya aturan (terms and conditions) yang harus dipatuhi para anggotanya. Norma etika, ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis tetapi sudah diketahui banyak orang.
Pengamatan saya di Facebook (FB) selama dua tahun, sering menemukan komen-komen yang tidak memenuhi syarat-syarat norma etika tersebut. Banyak yang asal komen tanpa memahami maksud daripada status yang dibuat oleh Facebooker lainnya. Banyak yang langsung menyalahkan status orang lain. Dan hal-hal lain yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
http://psikologi2009.wordpress.com/2012/03/08/psikologi-jangan-asal-komen-di-facebook-twitter-dan-media-sosial-lainnya/

Ayolah kita semua lebih bijak menggunakan Twitter dan FB… Tunjukkan kita pun punya etika online bersocial network.
http://www.kafesantai.com/tips-pergaulan/etika-online-di-social-media-network.php
Pengaruh Situs Jejaring Sosial (Facebook, Twitter) Terhadap Pa ra Penggunanya
Jejaring sosial adalah sebutan lain terhadap web community. Jejaring sosial adalah tempat untuk para netter berkolaborasi dengan netter lainnya. Bentuk kolaborasi antara lain adalah
* saling bertukar pendapat/komentar,
* mencari teman,
* saling mengirim email,
* saling memberi penilaian,
* saling bertukar file dan lain sebagainya.
http://forum.kompas.com/computer-corner/28780-pengaruh-situs-jejaring-sosial-facebook-twitter-terhadap-para-penggunanya.html
ETIKA BER-ONLINE: SEBERAPA PENTINGKAH BAGI KITA ?
http://www.ruangfreelance.com/2012/03/01/etika-ber-online-seberapa-pentingkah-bagi-kita/
Seberapa Facebook-kah Anda?
http://fenomenafacebook.wordpress.com/page/3/
Cara Aman Ber-Facebook
Di era modern seperti sekarang ini, banyak fasilitas komunikasi yang ditawarkan untuk memberi berbagai kemudahan. Salah satu sarana komunikasi yang sedang digandrungi banyak kalangan adalah internet. Bahkan, kebutuhan internet seolah sudah menjadi gaya hidup bagi beberapa kalangan. Dari internet, kita bisa dengan mudah mendapat informasi apapun dengan lengkap. Bahkan, informasi tentang peristiwa yang terjadi saat ini di belahan dunia lain yang jauh dari tempat tinggal kita, dapat kita ikuti melalui internet pada saat ini juga.
Salah satu situs internet yang paling banyak dikunjungi dan dimanfaatkan adalah situs Facebook. Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg. Awalnya hanya untuk linkungan sendiri yang digunakan untuk komunikasi antarmahasiswa lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School.
http://fmgmpbatangbarat.wordpress.com/cara-aman-ber-facebook/
Etika ‘Social Networking’ bagi Facebook-ers
Sebenarnya hal ini bisa dihindari kok jika kita mau menerapkan etika sosial networking (khususnya pada Facebook) yang sesuai dengan koridornya. Lalu, apa saja sih etika yang harus diterapkan:
http://remaja.suaramerdeka.com/2009/04/20/etika-social-networking-bagi-facebook-ers/
http://maripeduli.blogspot.com/
http://maripeduli.blogspot.com/2012/02/bedah-facebook.html?spref=fb
http://dedi5611.multiply.com/journal


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Selamat malam.
Selagi mampu, ada peluang, ada fasilitas, harus ada kemauan untuk mancari langkah-langkah kecil yang besar manfaatnya bagi orang banyak. Semangat terus untuk berbagi, dengan berbagi
tidak akan mengurangi yang kita punya, malah sebaliknya. Selamat beristirahat semoga selalu berada dalam Berkah dan Lindungan dari ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala..

Tata Krama dan Sopan Santun di Jejaring Sosial
Sama halnya di dunia nyata, pergaulan di dunia maya pun harus mengedepankan sopan santun dan tata krama. Khususnya jika kita bersosialisasi dengan orang lain di jejaring sosial, misalnya seperti Facebook dan Twitter. Sopan santun dan tata krama dalam hal apapun harus tetap diutamakan, seperti memasang status atau tweet; chating; posting foto, link, note; taging; follow/add; dan memilih profil picture. Tata krama dan sopan santun seperti halnya di kehidupan sosial nyata, saya rasa, akan membuat aktivitas sosial di dunia maya akan menjadi semakin nyaman karena adanya rasa saling hormat menghormati diantara pengguna layanan jejaring sosial. Setiap pengguna layanan social media, mempunyai hak dan privasinya dan layak untuk dihargai serta dihormati.
http://pancagarden.blogspot.com/2012/03/tata-krama-dan-sopan-santun-di-jejaring.html
Sopan Santun Di Dunia Maya
Sebuah kalimat seperti : apa kabar? Akan terasa berbeda bila ditulis seperti ini: APA KABAR????
Suatu hari, seorang kawan di twitter sedikit terpancing emosinya. Si kawan ini rupanya tak nyaman dengan mention dari seseorang yang begitu senang menggunakan huruf besar dan tanda tanya lebih dari satu. Sebagian orang memang tidak sadar kalau interaksi di dunia maya dengan huruf kapital kesannya seperti berteriak, menggunakan lebih dari satu tanda tanya berarti nyolot, menggunakan lebih dari satu tanda seru berarti membentak.
Sebuah kalimat seperti : apa kabar? Akan terasa berbeda bila ditulis seperti ini: APA KABAR????, apalagi bila diberi warna merah. Seakan-akan si penanya bertanya dengan nada emosi dan membentak bukan? Ini yang kadang tidak disadari oleh sebagian orang, mengira kalau tulisan seperti itu bila ditulis dalam bentuk lain akan tetap sama maknanya.
Dalam berinteraksi di dunia maya sebenarnya ada hal yang disebut dengan netiquette, di wikipedia Indoensia disebutkan bahwa netiquette adalah:
Ingatlah bahwa kita semua manusia.
Jangan Emosi (flaming)
Hargai waktu orang lain.
Jangan sok tahu di dunia maya.
Sebarkan hanya yang berguna
JANGANMENULIS DENGAN HURUF KAPITAL
Perhatikan ejaan.
http://daenggassing.com/2012/08/sopan-santun-di-dunia-maya/
http://psikologi2009.wordpress.com/2012/03/08/psikologi-jangan-asal-komen-di-facebook-twitter-dan-media-sosial-lainnya/
http://dedi5611.xanga.com/



Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Bedah Internet.
Lindungi Anak dari Bahaya Internet
Banyak sekali bahaya yang bisa ditimbulkan dari internet yang bisa menimpa anak-anak. Tanpa menyebutkan satu persatu, anda pun pasti sudah tahu seperti apa bahayanya mengingat media massa pun sering memberitakan mengenai hal ini.
http://dedi5611.xanga.com/




Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Selamat pagi.
Selagi mampu, ada peluang, ada fasilitas, harus ada kemauan untuk mancari langkah-langkah kecil yang besar manfaatnya bagi orang banyak, dengan berbagi tidak akan mengurangi yang kita punya tapi sebaliknya, selamat beraktifitas semoga selalu berada dalam Berkah dan Lindungan dari ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala..
Beberapa Etika Facebook Yang Se
baiknya Sobat Ketahui
Sobat Semuanya pasti sudah tahu apa itu yang nama nya facebook, jadul banget kalau sobat sekalian masih gak kenal yang namanya facebook. sebagian dari kita memanfaatkan facebook sebagai alat untuk bisnis, ada pula yang memanfaatkannya untuk menjalin silaturahmi, tapi ada pula yang sekadar cuap-cuap di status facebook, saya sendiri menilai beberapa status bahkan tidak penting dan bahkan tidak seharusnya di tulis, mungkin itu karena ketidak tahuannya.
Sebenarnnya ada beberapa etika facebook yang patut, bahkan saya pikir harus di ketahui oleh pangguna facebook agar tidak asal-asalan dalam menggunakan facebook sebagai social engineering, karena saya sedang baik hati maka saya akan sedikit sharing mengenai etika facebook, tulisan ini saya ambil dari tugas kuliah saya, silahkan lihat ke bawah :
http://mrsimpel.blogspot.com/2011/01/beberapa-etika-facebook-yang-sebaiknya.html
http://www.sejutablog.com/5-etika-dan-aturan-facebook-yang-wajib-diketahui/#axzz280JdczTU
http://alfand.blogdetik.com/index.php/2011/12/29/etika-dalam-berjejaring-sosial/
Facebook merupakan pertemanan didunia maya (melalui internet). Tidak sedikit orang yang terjerumus pada pertemanan yang tidak baik di facebook. Hal ini karena penggunaan facebook yang tidak benar tanpa menggunakan etika. Berikut beberapa etika yang mungkin dapat berguna bagi anda.
http://destiratihmayanti.blogspot.com/2010/03/etika-dalam-menggunakan-facebook.html
http://dedi5611.xanga.com/768315348/bedah-facebook/


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Apa Benar Main Facebook Mampu Membuat Kita Depresi
-Menurut penelitian terbaru yang digelar Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat University of Wisconsin, kita sebenarnya tidak perlu mengkhawatirkan risiko depresi akan main Facebook. Namun, tahun lalu, American Academy of Paediatrics merilis sebuah laporan tentang efek media sosial pada anak-anak dan remaja. Terlihat, bahwa paparan Facebook dapat menyebabkan depresi. Hasil itu juga dimuat Journal of Adolescent Health.
http://www.bungas.com/1303/apa-benar-main-facebook-mampu-membuat-kita-depresi.html
http://dedi5611.xanga.com/




Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Ajarkan Anak Kita Etika Menggunakan Internet
Adalah kewajiban orang tua khususnya, dan para pendidik umumnya, untuk mengajarkan anak-anak etika menggunakan internet. Hal ini penting mengingat ketika terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap etika berinternet, maka akan muncul dampak buruk yang harus dihadapi anak yang mungkin tidak pernah terbayangkan seb
elumnya, yang tidak jarang tidak sanggup untuk dihadapi sang anak sehingga memberi efek permanen pada sisi psikologi anak.
Saya kira anda pasti mengakui bahwa sedemikian besar pengaruh media internet terhadap sesuatu kejadian. Suatu hal kecil dan terlihat sepele bisa jadi menjadi sedemikian besar dan mungkin tidak disangka-sangka sebelumnya sebagai akibat publikasi dari internet. Banyak sudah kejadian yang menunjukkan hal tersebut. Di Indonesia sendiri mungkin anda masih ingat dengan kasus Prita Mulyasari, yang karena keluhannya tentang pelayanan sebuah rumah sakit akhirnya harus berurusan dengan aparat kepolisian, dan sekaligus mendapatkan dukungan hingga bisa mengumpulkan uang lebih dari 1 milyar. Atau keisengan seorang pemuda di Bali saat hari raya nyepi yang mengakibatkan pemuda itu harus berurusan pula dengan kepolisian, serta beberapa kasus lainnya yang terjadi di tanah air. Begitu pula di luar negeri sana, banyak kasus baik yang berujung pemecatan maupun pengadilan hanya disebabkan oleh sesuatu yang terlihat kecil dan sepele melalui internet.
http://www.orangtua.org/2011/05/09/ajarkan-anak-kita-etika-menggunakan-internet/
http://wanasedaju.blogspot.com/2011/12/facebook-bukan-untuk-anak-anak.html
http://hatiorganik.faceblog.com/index.php/2012/09/16/kisah-kasih-ibu/


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Memahami Facebook untuk Orangtua
Jika anda adalah orang tua, suka tidak suka, mau tidak mau, rela ataupun terpaksa, anda harus mengenal dan memahami apa sebenarnya facebook itu. Hal ini mengingat, walaupun mungkin anda tidak suka, tapi putra-putri anda yang hidup di era informasi sekarang ini pastilah telah menjadi salah seorang penggunanya. Kalaupun bel

um, suatu saat mereka tetap akan mengenalnya dan turut menggunakannya. Ingat, perkembangan teknologi sebagai bagian dari perkembangan peradaban manusia tidak akan pernah bisa dibendung dan dihindari. Dan pula, rasanya kurang bijak dan tetap tidak akan efektif andaikan anda memberlakukan larangan menggunakan facebook terhadap putra-putri anda, mengingat banyak pula hal baik dan positif yang bisa diperoleh.
Apa itu Facebook ?
Sebagian besar dari anda tentu sudah tidak asing lagi dengan ‘makhluk’ yang disebut facebook ini. Sebuah jejaring sosial gratis terbesar saat ini yang memiliki ratusan juta pengguna di dalamnya yang tersebar di seluruh dunia. Jika anda belum termasuk salah satu pengguna, maka untuk menggunakan Facebook, Anda cukup mendaftar dengan alamat email Anda, nama, jenis kelamin, tanggal lahir, dan password.
http://www.orangtua.org/2011/07/01/memahami-facebook-untuk-orangtua-bag-1/
http://www.orangtua.org/2011/07/01/memahami-facebook-untuk-orangtua-bag-2/
http://hatiorganik.faceblog.com/index.php/2012/09/16/kisah-kasih-ibu/


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Hati Hati mengisi Status di Facebook
Banyak di antara kamu yang memakai akun Facebook menyantumkan status ‘engaged’ atau ‘in open relationship’. Tidak jarang di antara mereka ada yang mengaku aktivis dakwah dan sering mencantumkan dalil-dalil bagaimana seharusnya bergaul dalam Islam. Tapi anehnya ketika sampai pada mengisi status kondisi masih lajang at

au menikahnya seseorang, banyak di antara mereka yang masih belum tahu bagaimana Islam mengaturnya.
…Rasulullah pernah memberi kita rumus, bahwa berkatalah yang baik atau diam. Cantumkan sesuatu yang membawa manfaat pada status Facebook kita atau abaikan saja. Pun status single, married, in open relationship, engaged, dll, perlu dipikirkan manfaat dan mudhorotnya…
http://forum.muslim-menjawab.com/2010/02/07/hati-hati-mengisi-status-di-facebook/
http://hatiorganik.faceblog.com/2012/09/16/kisah-kasih-ibu/


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat malam.
Selagi mampu, ada peluang, ada fasilitas, harus ada kemauan untuk mancari langkah-langkah kecil yang besar manfaatnya bagi orang banyak. Semangat terus untuk berbagi, dengan berbagi
tidak akan mengurangi yang kita punya, malah sebaliknya. Selamat beristirahat semoga selalu berada dalam Berkah dan Lindungan dari ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala..


Status “Jahili”, Renungan Di Balik Layar Facebook
Saya tertegun membaca note seorang teman yang dikutipnya dari ISLAMIC LIBRARY “Ketika Iffah mulai luntur” (dibalik fenomena facebook). Sebuah note yang mengusik harga diri, moral etik dan kesantunan dalam komunikasi komunal. Wajah facebook semakin menampilkan mike up penggunanya yang tak terhingga.
Sebagai sebuah fenomena yang rata menggejala, facebook semakin bergeser dari sekedar alternatif jalinan komunikasi di dunia maya. Ada user yang begitu cerdas memanfaatkan statusnya untuk menyampaikan pesan yang bermanfaat. Menjadikannya sebagai alat penggerak solidaritas yang massif untuk menghimpun dukungan atas penderitaan orang lain. Ada yang mendisainnya sebagai link dakwah dan pesan Islam rahmatan lil alamin atau aktifitas lain dalam kerangka amar ma’ruf nahyi munkar. Alhamdulillah, terhadap yang demikian ini, kita patut bersyukur dan mengapresiasinya dengan tulus.
Duhai sahabat, mari menulis, menulis yang menyelamatkan
Mari membaca, membaca yang mencerdaskan
Mari berbagi, berbagi yang memuliakan
http://forum.muslim-menjawab.com/2010/04/04/status-jahili-renungan-di-balik-layar-facebook/
http://hatiorganik.faceblog.com/2012/09/16/kisah-kasih-ibu/



Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Mencegah stress itu sebenarnya mudah. Stress kerap kali disebut sebagai penyebab masalah kesehatan nomor satu. Walau stress itu sendiri tak dapat menyebabkan kematian,pengaruhnya bisa membuat kematian. Banyak hal yang dapat menyebabkan stress dalam kehidupan sehari-hari. Tanda-tanda stress dapat muncul di tubuh dengan berbagai bentuk. Stress yang dialami tiap orang berbeda-beda.
http://ktiskripsi.blogspot.com/2011/04/stress-gimana-sih-mencegahnya.html
http://ktiskripsi.blogspot.com/2011/04/cara-jitu-terhindar-dari-dari-stres.html
http://hatiorganik.faceblog.com/index.php/2012/09/16/kisah-kasih-ibu/




Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Status Facebook Anak Kita
SEKALI waktu, tengoklah status Facebook anakmu. Jelajahilah alam pikirannya. Pahamilah apa yang sedang terjadi padanya. Dan bersiap-siaplah untuk terkejut disebabkan apa yang berharga bagi hidupnya, membanggakan dirinya, menyenangkan hatinya dan menjadi keinginannya justru perkara yang kita membencinya. Mereka sangat berhasrat
justru terhadap apa-apa yang kita ajarkan kepada mereka untuk menjauhi. Astaghfirullahal ‘adzim.
Sekali saat, periksalah status Facebook anak-anakmu. Ketahuilah apa yang sedang berkecamuk dalam dirinya. Rasakan apa yang menjadi keinginan kuatnya. Rasakan pula yang membuatnya terkagum-kagum. Dan bersiap-siaplah untuk terperangah jika anak-anak itu lebih fasih mengucapkan kalimat-kalimat yang tak berharga, ucapan yang tak bernilai, pembicaraan yang mendekatkan kepada maksiat, dan bahkan ada yang mendekati kekufuran. Mereka berbicara kepada kita dengan bahasa yang kita inginkan, tetapi mereka membuka dirinya kepada manusia di seluruh dunia dengan perkataan-perkataan ingkar. Mereka menyiarkan keburukan dirinya sendiri, tetapi mereka tidak menyadarinya. Astaghfirullahal ‘adzim.
http://www.salimah.or.id/status-facebook-anak-kita/
http://hatiorganik.beep.com/
http://hatiorganik.beep.com/hati-organik.htm
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh. Kisah-istri-kecanduan-chating
Kadang jika kita hanya sekedar menyampaikan untaian nasehat, mungkin sebagian orang belum tersentuh. Namun tatkala dikemukakan sebuah kisah, barulah hati kita mulai tersentuh dan baru bisa menarik pelajaran. Semoga kisah berikut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Namun, jika kamu membiarkan wanita, ia akan selalu bengkok, maka bersikaplah yang baik terhadap wanita." (HR. Bukhari no. 5184)
http://rumaysho.com/belajar-islam/keluarga/2642-kisah-istri-kecanduan-chating.html
http://maripeduli.blogspot.com/


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Santun dalam Ber-Facebook atau Twitter
Pengaruh positif dari Facebook dalam kehidupan sosial sangat besar, di lingkungan sosial facebook dapat menjadi wadah dimana setiap orang dapat mengenal orang baru yang berasal dari berbagai belahan dunia dan daerah tanpa harus bertemu dan berkomunikasi secara face to face. Dapat juga berkomunikasi dengan kawan lam
a yang sudah lama tidak berjumpa. Mengetahui segala macam informasi yang up to date dari teman – teman yang bergabung dalam lingkungan pertemanan Facebook serta dapat membangun relasi bisnis. Diluar itu, kita juga harus hati-hati akan sisi negative dari facebook/twitter.
http://internetcerdasindonesia.org/santun-dalam-ber-facebook-atau-twitter/
Etika Sopan Santun dalam Twitter dan Facebook
Twitter dan Facebook merupakan dua situs jejaring sosial yang paling populer di internet saat ini. Meskipun antara Twitter dan Facebook berbeda, dari segi tampilan dan cara mengoperasikannya, namun kedua sama-sama memiliki kemiripan dalam aturan etika ketika menggunakannya.
http://virusduniamaya.blogspot.com/2011/06/etika-sopan-santun-dalam-twitter-dan.html
http://maripeduli.blogspot.com/


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
MEDIA sosial online itu hampir sama dengan kehidupan sosial offline. Keduanya terikat oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat, terutama norma-norma etika. Bahkan, semua media sosial punya aturan (terms and conditions) yang harus dipatuhi para anggotanya. Norma etika, ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis tetapi sudah diketahui banyak orang.
Pengamatan saya di Facebook (FB) selama dua tahun, sering menemukan komen-komen yang tidak memenuhi syarat-syarat norma etika tersebut. Banyak yang asal komen tanpa memahami maksud daripada status yang dibuat oleh Facebooker lainnya. Banyak yang langsung menyalahkan status orang lain. Dan hal-hal lain yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
http://psikologi2009.wordpress.com/2012/03/08/psikologi-jangan-asal-komen-di-facebook-twitter-dan-media-sosial-lainnya/

Ayolah kita semua lebih bijak menggunakan Twitter dan FB… Tunjukkan kita pun punya etika online bersocial network.
http://www.kafesantai.com/tips-pergaulan/etika-online-di-social-media-network.php
Pengaruh Situs Jejaring Sosial (Facebook, Twitter) Terhadap Pa ra Penggunanya
Jejaring sosial adalah sebutan lain terhadap web community. Jejaring sosial adalah tempat untuk para netter berkolaborasi dengan netter lainnya. Bentuk kolaborasi antara lain adalah
* saling bertukar pendapat/komentar,
* mencari teman,
* saling mengirim email,
* saling memberi penilaian,
* saling bertukar file dan lain sebagainya.
http://forum.kompas.com/computer-corner/28780-pengaruh-situs-jejaring-sosial-facebook-twitter-terhadap-para-penggunanya.html
ETIKA BER-ONLINE: SEBERAPA PENTINGKAH BAGI KITA ?
http://www.ruangfreelance.com/2012/03/01/etika-ber-online-seberapa-pentingkah-bagi-kita/
Seberapa Facebook-kah Anda?
http://fenomenafacebook.wordpress.com/page/3/
Cara Aman Ber-Facebook
Di era modern seperti sekarang ini, banyak fasilitas komunikasi yang ditawarkan untuk memberi berbagai kemudahan. Salah satu sarana komunikasi yang sedang digandrungi banyak kalangan adalah internet. Bahkan, kebutuhan internet seolah sudah menjadi gaya hidup bagi beberapa kalangan. Dari internet, kita bisa dengan mudah mendapat informasi apapun dengan lengkap. Bahkan, informasi tentang peristiwa yang terjadi saat ini di belahan dunia lain yang jauh dari tempat tinggal kita, dapat kita ikuti melalui internet pada saat ini juga.
Salah satu situs internet yang paling banyak dikunjungi dan dimanfaatkan adalah situs Facebook. Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg. Awalnya hanya untuk linkungan sendiri yang digunakan untuk komunikasi antarmahasiswa lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School.
http://fmgmpbatangbarat.wordpress.com/cara-aman-ber-facebook/
Etika ‘Social Networking’ bagi Facebook-ers
Sebenarnya hal ini bisa dihindari kok jika kita mau menerapkan etika sosial networking (khususnya pada Facebook) yang sesuai dengan koridornya. Lalu, apa saja sih etika yang harus diterapkan:
http://remaja.suaramerdeka.com/2009/04/20/etika-social-networking-bagi-facebook-ers/
http://maripeduli.blogspot.com/
http://maripeduli.blogspot.com/2012/02/bedah-facebook.html?spref=fb
http://dedi5611.multiply.com/journal

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
7 Hal yang perlu dihindari jika menggunakan Facebook!
Facebook, dianggap oleh sejumlah pengamat IT, bahkan juga pengawas keamanan digital Eropa, mengecilkan arti isu keamanan dan privasi. Beberapa Senator AS misal, melakukan seruan publik terhadap Facebook untuk mempertimbangkan ulang sistem palang privasi mereka.
Serikat Kebebasan Hak Sipil Amerika, AC
LU, meluncurkan sebuah petisi yang langsung ditujukan kepada pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Inti petisi menekankan agar ia (Mark) untuk mendapat kembali kepercayaan pengguna dengan memberi kontrol terhadap semua informasi yang dibagi lewat Facebook.
http://mansatumagelang.wordpress.com/2010/05/17/7-hal-yang-perlu-dihindari-jika-menggunakan-facebook/
http://sidomi.com/12469/10-hal-yang-harus-dihindari-sebagai-orang-tua-di-facebook/
Hal-Hal yang Harus Dihindari di Facebook
Bila Anda memang pecandu Facebook, sehingga tidak bisa melepaskan sehari pun tanpa membuka jejaring sosial tersebut, sebaiknya harus berhati-hati. Karena ada sejumlah hal yang harus dihindari dalam Facebook. Hal-hal itu adalah:
http://berandakata.blogspot.com/2011/06/hal-hal-yang-harus-dihindari-di.html
Facebook Dapat Membentuk Tingkah Laku Abnormal
“Lagi marah, masuk kamar, tutup pintu, up date status”, atau “ada kecelakaan di depan, berhenti sebentar, ambil HP, up date status”, atau “lagi berantem sama pacar, ganti status berpacaran, jadi single”, dan lain-lain. Yang jelas, orang yang mengalami ketergantungan dengan facebook, biasanya menganggap kehidupan sosial nyata tidak penting lagi, dan jejaring sosial dunia maya adalah jawaban yang instan. Padahal, yang logic adalah memecahkan masalah secara real dan jantan dan menghadapinya secara jantan pula di dunia nyata.
http://www.psychologymania.com/2011/09/facebook-dapat-membentuk-tingkah-laku.html
Sepanjang pengamatan saya terhadap orang-orang di facebook, dengan melihat aktivitas dan komentar-komentarnya, dapat dilihat tipe kepribadan orang tersebut.
Dalam kesempatan ini, saya akan memanggil orang-orang yang aktif di facebook dengan sebutan facebooker (biar lebih keren).
Tipe Manusia Sosial
Tipe Narsistik
Tipe Melankholis
Tipe manusia tiada detik tanpa facebook (Tipe Ketergantungan)
Tipe Manusia Puitis
Tipe Manusia Filsuf
Tipe Manusia “Untung”
Tipe Manusia Tukang Ngeluh
Tipe Manusia Misteris
http://www.psychologymania.com/2011/06/tipe-kepribadian-orang-di-facebook.html
http://www.facebook.com/Hatiorganik



Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Etika dalam berjejaring social
“ Think before typing”,
“ Think before talking” and
“Think before Posting”.



Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Buat Kamu Para Generasi Online
Sebagian besar manusia di dunia ini, mungkin nggak asing kalau dengar istilah "online". Yeah, kegiatan yang melibatkan dunia maya ini terasa asyik banget terutama buat kamu- kamu para remaja. Seakan tiada hari tanpa online, bahkan kegiatan yang satu ini sudah seperti wajibnya kita makan dan atau melakukan kegiatan rutin harian lainnya.
Sudah saatnya kamu meluruskan niat online
http://www.satumedia.info/2012/06/buat-kamu-para-generasi-online.html
https://www.facebook.com/Hatiorganik


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan
Mari saling mengingatkan....
Kisah Nyata Akibat Membuka Aurat di Facebook
WALAU IKHLAS ATAU TIDAK YANG NAMANYA MENUTUP AURAT WAJIB DILAKUKAN,
Jika Ikhlas maka Berpahala tetapi jika tidak Ikhlas maka sekurang-kurangnya TERHINDAR DARI DOSA.
Jangan dijadikan Ikhlas sebagai Alasan untuk menghalalkan yang Haram.
Ingat ini Saham dosa kita yg ditatap oleh ribuan orang bahkan lebih dari jutaan saat yang dengan mudahnya melihat foto kita.
Apabila telah sampai masanya – baru lah Penyesalan Sudah Tidak Berguna.
Akhir kalam, semoga roh dia dicucuri rahmat Ilahi.(Ust.Reza Assegaf)
http://cintaallah.org/akibat-membuka-aurat/
http://taubatn.blogspot.com/2012/03/kisah-nyata-akibat-membuka-aurat-di.html
http://rizkyzone.com/kisah-nyata-akibat-membuka-aurat-di-facebook/
http://www.pengingatku.net/kisah-nyata-akibat-membuka-aurat-di-face.xhtml
Hukum Memajang Foto Profil Di Facebook
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah DARI BELAKANG TABIR. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al-Ahzab: 35).
http://islampos.com/hukum-memajang-foto-profil-di-facebook/
https://www.facebook.com/dedi5611

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh. Ingatlah, Kepribadian Tercermin Lewat Bahasa Yang Kita Tuliskan
Kepribadian dan Karakter Kita akan terpancar dalam tulisan, baik postingan maupun komentar. Siapakah diri kita akan tercermin, baik sadar maupun tidak sadar kita telah membuka diri pada pembaca siapa diri kita.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/09/ingatlah-kepribadian-tercermin-lewat-bahasa-yang-kita-tuliskan/
https://www.facebook.com/Hatiorganik

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh. Dampak Positif Facebook
Apabila kita membuka jejaring sosial ini, kita akan membaca :
“Facebook membantu Anda terhubung dan berbagi dengan orang-orang dalam kehidupan Anda”.
Nah.. kalau kita cermati kata-kata tersebut ada beberapa unsur kata yang perlu kita catat, yaitu membantu, terhubung,dan berbagi dengan orang-orang dalam kehidupan Anda..

Oleh karena itu, agar Facebook mempunyai dampak yang positif, tentunya arah didalam penggunaannya kita harus tidak menyimpang dari apa yang diharapkan oleh Facebook.
Adapun beberapa pengaruh positif Facebook, adalah :
http://darminto.pun.bz/dampak-positif-facebook.xhtml
Pengaruh Positif dan Negatif Facebook
Pertama, menurunkan kinerja
Kedua, perhatian terhadap keluarga berkurang
Ketiga, terjadinya jaringan kehidupan sosial
Keempat, batasan ranah pribadi dan sosial menjadi kabur
Kelima, bocornya data rahasia pada khalayak.
Keenam, terjadinya pornografi
Ketujuh, pemanfaatan untuk kegiatan negatif
Kedelapan, dapat terjadi kesalahpahaman
Kesembilan, mempengaruhi kesehatan
Kesepuluh, penipuan
http://www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=2880&catid=2&
Dampak Positif dan Negatif Facebook
Facebook dapat meningkatkan kepercayaan diri. Kepercayaan diri tergantung seberapa besar jumlah teman yang anda miliki dalam jalur pertemanan anda. Jika teman anda sedikit, rasa percaya diri anda mungkin tidak sebesar mereka yang memiliki teman yang sangat banyak, namun teman yang sedikit tersebut membuat interaksi anda lebih akrab. Teman yang sedikit membuat hubungan anda dengan teman lebih intim dibandingkan dengan mereka yang memiliki teman yang banyak.
http://mmadjie.blogspot.com/2009/06/dampak-positif-dan-negatif-facebook.html
Facebook, Kesehatan, Kepribadian & Hubungan
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2011/06/04/facebook-kesehatan-kepribadian-hubungan/
http://www.facebook.com/Hatiorganik


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Saya ingin memberikan saran kepada masyarakat Indonesia pada umumnya dan diri saya sendiri khususnya agar kita menggunakan
Facebook dengan sebaik-baiknya. Janganlah kita menyalahgunakan Facebook untuk tindakan yang tidak terpuji seperti menghina orang lain, sarana kriminal, dan sebagainya. Karena hal tersebut hanya membuat malu diri sendiri dan bangsa
dendiri.
http://zulfikararticle.blogspot.com/2010/11/facebook-twin-edge-blade.html
Etika social networking (facebook)
http://anefcinta.blog.com/2010/05/12/etika-social-networking-facebook/
Etika ‘Social Networking’ bagi Facebook-ers
Sebenarnya hal ini bisa dihindari kok jika kita mau menerapkan etika sosial networking (khususnya pada Facebook) yang sesuai dengan koridornya. Lalu, apa saja sih etika yang harus diterapkan:
http://remaja.suaramerdeka.com/2009/04/20/etika-social-networking-bagi-facebook-ers/
http://maripeduli.blogspot.com/
http://maripeduli.blogspot.com/2012/02/bedah-facebook.html?spref=fb
http://dedi5611.multiply.com/journal




Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
JANGAN SAMPAI FACEBOOK MENGHAPUS AMALAN IBADAH KITA
Tidak sedikit di antara kita yang menuliskan pada statusnya di FB: " Tahajjud sudah, dzikir sudah, baca al-Qur’an sudah. Sekarang apalagi ya?" Atau, ada lagi yang menuliskan bahwa dia sudah makan ini dan minum itu untuk sahur, puasa sunnah.atau update status di tengah malam, bilang tahajjud , atau cara

lain dengan cara membangunkan sahur(sahur-sahur ayo sahur) dan untuk sholat subuh, agar diketahui orang lain bahwa dia sedang mengerjakan amal shalih.
Astagfirullah.......
semoga tidak ada dipikiran kita niat seperti ini.
Mari kita tutup rapat-rapat peluang masuknya setan, kita sudah yakin kan bahwa Allah melihat semua aktifitas kita.
http://roufazhar.blogspot.com/2011/02/jangan-sampai-facebook-menghapus-amalan.html
https://www.facebook.com/note.php?note_id=10150373453375280
8 Hal yang Seharusnya Tidak Ditulis di Status Facebook
http://ardhihalim.wordpress.com/2011/01/12/8-hal-yang-seharusnya-tidak-ditulis-di-status-facebook/
https://www.facebook.com/Hatiorganik


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Pengaruh sosial kepada generasi muda ada banyak sekali
macamnya, mulai dari sekedar gaya hidup sampai cara pemikiran pun bisa dipengaruhi dengan mudah. Tergantung bagaimana kita bisa menyikapi pengaruh sosial yang ada secara benar, maka pengaruh sosial merupakan penunjang kehidupan kita yang lebih baik di masa depan.

Let's Back to Dunia Nyata
FaceBook juga merubah cara orang berinteraksi, kemungkinan dengan merubah apa yang pada akhirnya akan mempengaruhi evolusi interaksi sosial. Kurangnya komunikasi face-to-face (tatap muka) secara tidak langsung telah mengikis keterampilan seperti kemampuan membaca bahasa tubuh dan fasilitas-fasilitas komunikasi tidak langsung lainnya.
http://masdinsite.info/2010/06/dampak-facebook-terhadap-kehidupan-sosial/
Dampak negatif Jejaring Sosial ( Facebook )
Orang yang sudah kecanduan facebook terlalu asyik dengan dunianya sendiri (dunia yang diciptakannya) sehingga tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan facebook sering mengalami hal ini. Tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dunianya berubah menjadi dunia facebook. Ada yang bilang autis Haha, lebay
http://rizkiaji22.blogspot.com/2011/01/dampak-negatif-jejaring-sosial-facebook.html
Waspada Pengaruh Sosial Pada Generasi Muda!
http://www.iprasblog.com/waspada-pengaruh-sosial-pada-generasi-muda/180
Pengaruh Globalisasi Terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
Tapi selain punya dampak positif, internet juga punya pengaruh negatif. Yaitu kita jadi lupa untuk bersosial dengan tetangga sebelah bahkan sesama saudara udah megang handphone, cek status..
http://blog.codingwear.com/bacaan-51-Pengaruh-Globalisasi-Terhadap-Bangsa-dan-Negara-Indonesia.html
https://www.facebook.com/notes/ardalopas-blog/pengaruh-manfaat-serta-dampak-positif-dan-negatif-internet/330947533600960
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2157404-pengaruh-perubahan-sosial-dan-dampaknya/
https://www.facebook.com/Hatiorganik

Bersyukur

Kalkulasi “Satu” Rahmat

17 Jun 2008 3 Komentar by top1hit4m in Haji, Tools, Umum, Utama Tag:oksigen, rahmat, syukur

Rahmat per-definisi orang miskin adalah kekayaan. Rahmat bagi orang tertindas adalah kebebasan. Rahmat bagi penguasa adalah langgeng kekuasaan. Rahmat bagi pedagang adalah laris daganganya. Rahmat bagi staf biasa adalah diangkat ke dalam jabatan. Rahmat bagi petani adalah pane melimpah ruah. Dengan arti kata Rahmat adalah mendapatkan sesuatu yang belum dalam genggaman. Selengkapnya

Mukjizat Sains al Qur'an

Salah satu yang dapat meneguhkan keyakinan itu adalah Ilmu Pengetahuan. Tingkat Keyakinan seseorang ditentukan oleh seberapa Ilmu Pengetahuannya. Maka bagaimana kita mencari Ilmu Pengetahuan tersebut? Apakah harus kuliah hingga mencapai Doktor, harus bekerja sebagai guru atau dosen? Tidak usah jauh–jauh, al Qur’an sudah menyediakannya melimpah untuk kita pelajari dan renungi. Selengkapnya

Pocicus Bdg

Pocicus Bdg
Manfaat positif minum teh sangat banyak, jika disimpulkan ada 14 macam, antara lain: [1] Teh bisa membangkitkan semangat orang, memperkuat kemampuan berpikir dan mengingat. [2] Teh dapat menghilangkan rasa lelah, mendorong metabolisme, serta memiliki fungsi memelihara kemampuan reguler jantung, pembuluh darah, usus lambung dan fungsi lainnya. [3] Minum teh memiliki manfaat yang sangat baik terhadap pencegahan kerusakan gigi. Menurut penyelidikan dari Inggris menunjukkan, bahwa anak-anak yang sering minum teh, kerusakan giginya dapat berkurang 60%. [erabaru.net]

Kejujuran

Cara Sederhana Mengajarkan Anak Untuk Bersyukur Bersyukur adalah hal yang sederhana namun sulit untuk dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari kita.

Selanjutnya

“Kejujuran itu adalah ketenangan, sementara kebohongan adalah kegelisahan” (HR. Bukhari)

Selanjutnya

MINUM SAMBIL BERDIRI

MINUM SAMBIL BERDIRI

“Sungguh janganlah salah seorang dari kamu minum sambil berdiri.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim (6/110-111) dari Umar bin Hamzah: “Telah bercerita kepadaku Abu Ghithan Murri, bahwa sesungguhnya dia mendengar Abu Hurairah berkata: “Telah bersabda Rasulullah e…, kemudian dia menyebutkan hadits itu dan menambahkan:“Barangsiapa yang lupa maka hendaklah memuntahkannya.”Selengkapnya

Minum Berdiri

Mari saling mengingatkan.Larangan “Minum Berdiri” (fakta Medis)

Dalam Islam, diatur adab-adab yang senantiasa kita lakukan setiap hari. Conth kecilnya adalah minum. Islam menganjurkan kita untuk minum sambil duduk dan sebaiknya tidak dalam keadaan berdiri.

Selanjutnya

BAHAYANYA MINUM SAMBIL BERDIRI

BAHAYANYA MINUM SAMBIL BERDIRI

Air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.

Selanjutnya

Amazing 30

Sinopsis:

Life begins at thirty, begitu kata pepatah. Padahal yang terjadi kadang malah membuat kita resah dan bimbang ketika akan melewati usia ini. Berbagai hal seolah terus memberatkan pikiran. Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Ketakutan-ketakuan seperti apa yang sering membuat kita resah melewati usia 30? Kemapanan finansial, kah? Belum mendapat pasangan hidup? Kesiapan mental? Karier? Atau apa?.

Buku panduan praktis yang berisi kumpulan tips dan trik ini akan membantu Anda memecahkan berbagai persoalan dan dilema menjelang usia 30. Buku ini juga dilengkapi catatan perjalanan penulis, serta berbagai kisah menarik yang akan membuat Anda tersenyum menyambut usia baru.

Selanjutnya

Tien Sumartini: Iya, keponakanku, yang yatim di usia balita, alhamdulillah belajar dr keprihatinan, malah terasah emosinya,sampe bisa nulis buku "Amazing 30,-Melewati Usia 30 dengan Senyuman" Toko bagus.com juga bisa.Gramedia on line, dan Gramedia seJawa, Sumatera dan Kalimantan.Terimakasih sebelumnya.

photobucket 1

photobucket